Kata wish sama artinya dengan ekspresi “would like“:
- I wish I had a big house = I would like to have a big house.
(Saya ingin memiliki sebuah rumah yang besar) - I wish I had been there = I would like to have been there.
(Saya ingin saya sudah berada disana) - I wish you would stop talking = I would like you to stop talking.
(Saya ingin kamu berhenti berbicara) - I wish to see the manager = I would like to see the manager.
(Saya ingin bertemu dengan manager Anda) - I wish you a Merry Christmas = I would like you to have a Merry Christmas.
(Saya ingin mengucapkan Selamat Natal kepada Anda)
Fungsi utama dari kata “wish” adalah untuk mengekspresikan penyesalan.
- I wish (that) I weren’t here now.
(Seandainya saya tidak berada disini sekarang) - I wish (that) I didn’t have to go to school tomorrow.
(Seandainya saya tidak akan pergi ke sekolah besok) - I wish (that) I had studied harder when I was at school.
(Seandainya saya belajar lebih keras ketika saya masih sekolah dulu)
Tenses yang mengikuti wish sama dengan second dan third conditionals. Kata that dapat dihilangkan dalam percakapan tidak resni.
Ekspresi wish … would digunakan untuk membicarakan tentang keinginan agar orang lain melakukan sesuatu:
- I wish you would tidy your room.
(Saya mau kamu merapikan tempat tidurmu) - I wish you wouldn’t always come home so late.
(Saya mau kamu tidak selalu pulang terlambat)
Dalam situasi tidak resmi, wish + (object) + infinitive dapat digunakan seperti pemakaian kata “want“:
- I wish to speak to the director.
(Saya ingin berbicara dengan Direktur Anda) - Do you wish me to post these letters, sir?
(Apakah Anda ingin saya mengeposkan surat-surat ini, Pak?)
Wish juga digunakan untuk ekspresi atau ucapan-ucapan yang standar, seperti:
- We wish you a Merry Christmas and a Happy New Year.
(Selamat Natal dan Tahun Baru)
Posting Komentar