Misplaced modifiers adalah kata, frase atau klausa tunggal yang tidak jelas kata, frase atau klausa apa yang dijelaskannya. Oleh karena itu, jika ini kita gunakan, maka bisa saja memberikan persepsi yang berbeda dengan orang yang kita ajak bicara. Maka dari itu, hindarinya penggunaan “Mispalced modifiers” ini.

Kasus I


Kebanyakan orang salah menempatkan kata-kata seperti only, even, nearly, almost, dan just pada kalimat. Kata-kata tersebut harus diletakkan di depan kata yang dijelaskannya.

Bagaimana kita menterjemahkan kalimat di bawah ini?

  • Kita hanya akan membayar apel itu dengan harga Rp 10.000,- per kg.


Berikut ini adalah variasi letak dari “only” untuk terjemahan kalimat di atas:

  • We will only pay the apple for Rp 10,000/kg.

  • We will pay only the apple for Rp 10,000/kg.

  • We will pay the apple for only Rp 10.000/kg.


Penjelasan:

  • Kalimat pertama menjelaskan bahwa “Kami datang hanya untuk membayar apel yang seharga Rp 10.000/kg, bukan yang lainnya

  • Kalimat kedua menjelaskan bahwa “Kami mengambil banyak buah dan hanya apel yang akan kami bayar“.

  • Kalimat ketiga menjelaskan bahwa “Kami hanya membeli apel dan hanya mau membayarnya dengan harga Rp 10.000/kg“.


Jadi mana yang benar? Jawabannya semua benar, tergantung apa maksud kita.

Kasus II


Kebanyakan orang juga sering salah menempatkan frase atau klausa. Perhatikan contoh kalimat di bawah ini:

  • Ciri-ciri pembunuh itu adalah tinggi, berkumis, beratnya sekitar 80 kg.


Berikut ini adalah variasi terjemahan kalimat di atas:

  • The murderer is tall with mustache weighing 80 kg.

  • The murderer is tall weighing 80 kg with mustache.


Penjelasan

  • Kalimat pertama menjelaskan bahwa “Yang beratnya 80 kg adalah kumisnya pembunuh itu

  • Kalimat kedua menjelaskan bahwa “yang beratnya 80 kg adalah berat badan si pembunuh itu


Jadi, kalimat kedua yang benar.

Kasus III


Banyak juga orang Indonesia sulit untuk berbicara Bahasa Inggris karena tidak menyusun kalimat dengan baik sesuai aturan dan susunannya.
Perhatikan 2 contoh kalimat bahasa Indonesia di bawah ini:

  • Saya lebih sering nonton TV daripada belajar Bahasa Inggris.

  • Saya nonton TV lebih sering daripada belajar Bahasa Inggris.


Nah, dari 2 kalimat di atas, pasti kita sering menggunakan kalimat yang pertama, bukan yang kedua. Padahal kalau kita perhatikan susunan kalimat mulai dari Subjek, predikat, Objek dan Pelengkapnya, maka kalimat kedualah yang lebih tepat.

  • I watch TV more frequently than study English.


Dan masih banyak kasus lainnya. Intinya adalah kesalahan-kesalahan tersebut muncul karena memang keterbatasan pengetahuan akan sistematikan penyusunan kalimat yang baik dan benar dalam Bahasa Inggris.

Jadi bagaimana cara mengatasinya? Ya terpaksa, harus belajar lagi.

Posting Komentar

 
Top