Past Future Tense adalah Tenses yang ketiga belas dalam Bahasa Inggris. Dalam tata bahasa (Grammar) Bahasa Inggris, Tenses ini tidak dipelajari dalam Bab Tenses, namun di dalam Conditional. Oleh karena itu, Tenses ini juga dikenal sebagai Type 2 Conditional Sentence.

Rumus



  • Kalimat Verbal: Subjek + would + V-1 + dll 

  • Kalimat Non-Verbal: Subjek + would + be + dll


Contoh:

  • If I was a plant, I would love the rain.

  • If you really loved me, you would buy me a diamond ring.

  • If I knew where she lived, I would go and see her.

  • You wouldn’t need to read this if you understood English grammar.

  • Would he go to the concert if I gave him a ticket?

  • They wouldn’t invite her if they didn’t like her

  • We would be able to buy a larger house if we had more money


Ilustrasi


Agar lebih mudah memahami penggunaan tenses ini, maka perhatikan ilustrasi cerita di bawah ini:

  • Andi : Dimana kamu kemarin?

  • Arman : Saya di rumah. Soalnya banyak sekali pekerjaan yang harus saya selesaikan. Memangnya ada apa?

  • Andi : Sebenarnya saya mau ke rumahmu, mau ngajak mancing.

  • Arman : Untung kamu tidak datang kemarin. Soalnya saya mau mengantarkan adek saya ke RS.


Kalimat yang terakhir inilah yang kita sebut dengan Past Future Simple Tense. I would take my sister to the hospital when you came to my house yesterday.

Adverbs Yang Digunakan


Adverbs yang biasanya digunakan dalam Tenses ini adalah: when, while, at...yesterday, dll

Penggunaan


Past Future Tense digunakan untuk:

1) Menyatakan sesuatu yang belum terjadi pada saat kita sedang berbicara di masa lalu.

  • Even as a boy, he knew that he would succeed in life.
    (Bahkan saat masih anak-anak, dia tahu kalau dia akan sukses dalam hidup)

  • I thought it would rain so I brought my umbrella.
    (Saya pikir tadi hari akan hujan, makanya saya bawa payung)

  • In London she met the man that she would one day marry.
    (Di London dia bertemu dengan seorang laki-laki yang suatu hari nanti akan menikahinya)


2) Dalam Reported Speech, penggunaan Past Future bukan berarti kejadiannya di masa lampau, melainkan tetap di masa lalu. Penggunaan ini berfungsi untuk mengulang apa yang telah dikatakan orang lain, bukan kejadiannya.

  • She said that she would buy some eggs.
    (Dia berkata bahwa dia akan membeli telur)

  • The candidate said that he wouldn't increase taxes.
    (Kandidat itu berkata bahwa dia tidak akan menaikkan pajak)

  • Why didn't you bring your umbrella? I told you it would rain!
    (Mengapa kamu tidak membawa payung? Saya berkata kepada kamu bahwa hari akan hujan)


3) Kita sering menggunakan would not untuk menjelaskan sebuah “penolakan” di masa lalu:

  • He wanted a divorce but his wife would not agree.
    (Dia menginginkan perceraian namun istrinya menolak)

  • Yesterday morning, the car wouldn't start.
    (Kemarin pagi, mobilnya tidak hidup)


4) Kadang-kadang kita menggunakan would ketika membicarakan sebuah kebiasaan di masa lalu:

  • Every weekday my father would come home from work at 6pm and watch TV.
    (Dulu, setiap hari kerja ayah saya akan pulang ke rumah pada jam 6 sore dan langsung menonton TV)

  • Every summer we would go to the seaside.
    (Dulu, setiap musim panan kami akan pergi ke pantai)

  • We would always argue. We could never agree.
    (Dulu, kami akan selalu beradu argumentasi. Kami tak pernah akur)


5) Kita sering menggunakan would untuk mengandai-andai suatu kegiatan, peristiwa atau aktivitas yang bisa saja terjadi di masa yang akan datang jika persyaratannya (klausa If) terpenuhi.

  • If he lost his job he would have no money.
    (Jika dia kehilangan pekerjaannya dia tidak akan punya uang lagi)

  • I am busy next week. If I had time, I would come to your party.
    (Saya akan sibuk minggu depan. Jika saya punya waktu, saya akan datang ke pestamu)

  • If I had a day off from work next week, I would go to the beach.
    (Jika minggu depan saya saya libur kerja, saya akan pergi ke pantai)


6) Dengan menggunakan pola yang sama dengan kalimat pengandaian di atas, kita sering menggunakan would untuk memberikan nasihat:

  • I wouldn't eat that if I were you.
    (Saya tidak akan makan itu jika saya jadi kamu)

  • If I were in your place I would refuse.
    (Jika saya ada di posisimu saya akan menolaknya)

  • If you asked me I would say you should go.
    (Jika kamu bertanya kepada saya, saya akan mengatakan bahwa kamu harus pergi)


7) Menyatakan keinginan atau kesediaan untuk melakukan sesuatu.

  • I would love to live here.
    (Saya mau tinggal di sini)

  • Would you like some coffee?
    (Apakah kamu mau kopi?)

  • What I would really like is some tea.
    (Yang paling saya inginkan saat ini adalah minum teh)


8) Menyatakan permintaan dan bertanya dengan sopan.

  • Would you open the door, please?
    (Lebih sopan daripada: Open the door, please.)

  • Would you go with me?
    (Lebih sopan daripada: Will you go with me?)

  • What would the capital of Nigeria be?
    (Lebih sopan daripada: What is the capital of Nigeria?)


9) Memberikan pendapat atau harapan.

  • I would have to agree.
    (Saya rasa saya harus menyetujuinya)

  • I would expect him to come.
    (Saya berharap dia akan datang)

  • Since you ask me I would say the blue one is best.
    (Karena kamu bertanya kepada saya, pendapat saya, yang birulah yang terbaik)


10) Menyatakan sebuah asumsi.

  • That would be Jo calling. I'll answer it.
    (Itu mungkin si Jo yang menelpon. Biar saya yang angkat teleponnya)

  • We see a police helicopter overhead. ~ Really? They would look for those bank robbers.
    (Kami melihat ada helikopter polisi di atas. ~ Sungguh? Mereka mungkin sedang mencari perampok bank itu)


Penyingkatan Would


Sama halnya dengan had, would juga disingkat dengan ‘d. Perbedaannya adalah:

  • I’d buy = would + buy (V1)

  • I’d bought = had + bought (V3)

Posting Komentar

 
Top