Selasa, 04 November 2014

Cara Membaca Kalimat Participles

Masih ingat artikel terdahulu tentang Participle? Kalau tidak, silahkan membaca artikel tentang Participles untuk mengingatkan Anda kembali tentang Participles. Ada 1 (satu) hal yang menarik yang ingin saya bahas pada kesempatan ini, yaitu cara membaca atau menterjemahkan kalimat Participles. Perhatikan contoh kalimat di bawah ini:
  • Arriving at the store, I met my ex-girlfriend.
    • Sesampainya saya di toko itu, saya berjumpa dengan mantan pacar saya (SALAH)
    • Setelah saya sampai di toko itu, saya berjumpa dengan mantan pacar saya (BENAR)
  • Washing and polishing the car, Frank developed sore muscles.
    • Sambil Frank mencuci dan mengilatkan mobilnya, Frank telah membentuk otot-ototnya.
Melihat contoh-contoh kalimat diatas, maka kesimpulannya adalah, bahwa walaupun kita tidak melihat adanya Subjek kalimat pada anak kalimat (awal kalimat), namun sebenarnya Subjek kalimat itu adalah subjek kalimat pada kalimat induk (kalimat sesudahnya setelah koma).

Namun, tidak usah khawatir, Anda tidak perlu harus menterjemahkan kalimat per kalimat, yang penting Anda mengerti maksudnya. OK?

Semoga bermanfaat!

Frase Yang Sering Digunakan Dalam Business English

Menulis surat bisnis tidak dapat dilakukan dengan asal. Kita harus menggunakan istilah-istilah atau ungkapan-ungkapan yang umum yang sering digunakan dalam tulisan Business English. Di bawah ini kami akan memberikan contoh-contoh Phrase yang sering digunakan dalam Business English.

Salam Pembuka



  1. Dear Mr Brown

  2. Dear Ms White

  3. Dear Sir

  4. Dear Sirs

  5. Dear Madam

  6. Dear Sir or Madam

  7. Gentlemen

Memulai isi surat



  1. We are writing to inform you that …

  2. We are writing to confirm …

  3. We are writing to request…

  4. We are writing to enquire about…

  5. I am contacting you for the following reason.

  6. I recently read/heard about… and would like to know…

  7. Having seen your advertisement in… , I would like to…

  8. I would be interested in (obtaining/receiving)…

  9. I received your address from … and would like to…

  10. I am writing to tell you about …

Acuan


Biasanya setelah frase di atas (memulai isi surat), kita sering mengacu pada surat-menyurat, percakapan, diskusi, hasil rapat, dan lain sejenisnya sebagai latar belakang kita menulis atau menjawab suratnya. Frase yang dapat kita gunakan adalah:

  1. Thank you for your letter of March 15 …

  2. Thank you for contacting us.

  3. In reply to your request …

  4. Thank you for your letter regarding …

  5. With reference to our telephone conversation yesterday …

  6. Further to our meeting last week …

  7. It was a pleasure meeting you in London last month.

  8. I enjoyed having lunch with you last week in Tokyo.

  9. I would just like to confirm the main points we discussed on Tuesday …

Meminta Sesuatu



  1. We would appreciate it if you would …

  2. I would be grateful if you could…

  3. Could you please send me . . .

  4. Could you possibly tell us/let us have…

  5. In addition, I would like to receive …

  6. It would be helpful if you could send us …

  7. I am interested in (obtaining/receiving…)

  8. I would appreciate your immediate attention to this matter.

  9. Please let me know what action you propose to take.

Menawarkan Bantuan



  1. We would be happy to …

  2. Would you like us to …

  3. We are quite willing to …

  4. Our company would be pleased to …

Menyampaikan Berita Baik



  1. We are pleased to announce that …

  2. I am delighted to inform you that …

  3. You will be pleased to learn that …

Menyampaikan Berita Buruk



  1. We regret to inform you that …

  2. I’m afraid it would not be possible to …

  3. Unfortunately we cannot/we are unable to …

  4. After careful consideration we have decided (not) to …

Menyampaikan Keluhan



  1. I am writing to express my dissatisfaction with …

  2. I am writing to complain about …

  3. Please note that the goods we ordered on (date) have not yet arrived.

  4. We regret to inform you that our order no… is now considerably overdue.

  5. I would like to query the transport charges which seem unusually high.

Apologizing



  1. We are sorry for the delay in replying …

  2. I regret any inconvenience caused

  3. I would like to apologize for (the delay/the inconvenience) …

  4. Once again, I apologize for any inconvenience.

Memesan Sesuatu



  1. Thank you for your quotation of …

  2. We are pleased to place an order with your company for …

  3. We would like to cancel our order no…

  4. Please confirm receipt of our order.

  5. I am pleased to acknowledge receipt of your order no…

  6. Your order will be processed as quickly as possible.

  7. It will take about (three) weeks to process your order.

  8. We can guarantee delivery before …

  9. Unfortunately these articles are no longer available/are out of stock.

Harga



  1. Please send us your price list.

  2. You will find enclosed our most recent catalogue and price list.

  3. Please note that our prices are subject to change without notice.

  4. We have pleasure in enclosing a detailed quotation.

  5. We can make you a firm offer of …

  6. Our terms of payment are as follows :

Pembayaran



  1. Our records show that we have not yet received payment of …

  2. According to our records …

  3. Please send payment as soon as possible.

  4. You will receive a credit note for the sum of …

Melampirkan Sesuatu



  1. I am enclosing …

  2. Please find enclosed …

  3. You will find enclosed …

Menutup Percakapan



  1. If we can be of any further assistance, please let us know

  2. If I can help in any way, please do not hesitate to contact me

  3. If you require more information …

  4. For further details …

  5. Thank you for taking this into consideration

  6. Thank you for your help.

  7. We hope you are happy with this arrangement.

  8. We hope you can settle this matter to our satisfaction.

Mengusulkan Bisnis Yang Akan Datang



  1. We look forward to a successful working relationship in the future

  2. We would be (very) pleased to do business with your company.

  3. I would be happy to have an opportunity to work with your firm.

Menjelaskan Hubungan Selanjutnya



  1. I look forward to seeing you next week

  2. Looking forward to hearing from you

  3. Looking forward to receiving your comments

  4. I look forward to meeting you on the 15th

  5. I would appreciate a reply at your earliest convenience.

Menutup Surat



  1. Sincerely, (for all customers/clients)

  2. Yours sincerely, (for all customers/clients)

  3. Sincerely yours, (for all customers/clients)

  4. Regards, (for those you already know and/or with whom you already have a working relationship.)

End and Finish

End dan Finish mempunyai arti yang sama, yaitu selesai. Namun keduanya mempunyai makna yang berbeda. End bermakna “proses menuju selesai”, sedangkan Finish bermakna “selesai secara total (memang sudah selesai dan tidak ada proses setelah itu)”. Itu berarti, apabila kita menggunakan kata End, maka maknanya kejadian itu belum selesai seutuhnya, masih dipenghujung akan berakhir. Berbeda dengan Finish yang memang kejadian tersebut sudah berakhir seutuhnya.

Perhatikan ilustrasi kalimat di bawah ini:

  • There are two film shows today, “Laskar Pelangi” and “Garuda Di Dadaku”. “Laskar Pelangi” takes 3 hours and ten minutes and “Garuda Di Dadaku” takes 3 hours and 15 minutes. Both of them starts at 10. “Laskar Pelangi” finishes as 10 past eleven and “Garuda Di Dadaku” ends at 15 past eleven. It is now 12 past eleven.
    (Ada 2 film hari ini. “Laskar Pelangi” dan “Garuda Di Dadaku”. “Laskar Pelangi” berdurasi 3 jam 10 menit, sedangkan “Garuda Di Dadaku” berdurasi 3 jam 15 menit. Kedua film itu mulai jam 10. “Laskar Pelangiselesai (= dengan finish) jam 11 lewat 10 dan “Garuda Di Dadaku” selesai (= dengan end) jam 11 lewat 15. Sekarang jam 11 lewat 12 menit.)

Semoga bermanfaat

Shut and Close

Shut dan Close mempunyai arti yang sama yaitu tutup. Dalam Bahasa Indonesia, hampir tidak ada bedanya dalam penggunaan. Namun dalam Bahasa Inggris, kedua kata ini mempunya makna yang berbeda. Perbedaanya adalah sebagai berikut:

Shut berarti tutup secara total, sedangkan Close dapat diartikan dengan menutupi. Perhatikan 2 contoh kalimat di bawah ini:
  • Please shut the door!
  • Please close the door!

Shut berarti pada kalimat di atas adalah betul-betul menutup pintu. Tidak ada maksud lain dibaliknya. Sedangkan Close dapat diartikan dengan “menggunakan pintu itu untuk menutupi ruangan kamarnya”.

Contoh lainnya:
  • PT ABC has been shut.
    (PT ABC sudah tutup)

  • PT DEF has closed.
    (PT DEF sudah tutup)

Keterangan:

  • Kalimat pertama berarti bahwa PT ABC memang sudah tutup atau tidak beroperasi lagi, sedangkan.
  • Kalimat kedua menyatakan bahwa PT DEF tutup karena jadwalnya. Mungkin PT DEF buka jam 8 s/d 16:00, dan pada saat bicara sudah jam 17:00. Ini artinya, besok PT DEF akan buka kembali.

Hotel and Motel

Hotel dan Motel adalah tempat penginapan selain rumah. Keduanya mempunyai perbedaan antara lain adalah:

Kita bisa berlama-lama tinggal di Hotel (kalau ada uangnya) karena fasilitasnya yang mewah, sedangkan Motel tidak memiliki fasilitas semewah Hotel. Karena fasilitasnya yang mewah, menginap di hotel lebih mahal daaripada di Motel.

Hotel dapat dijumpai di kota, sedangkan Motel dijumpai di luar kota. Kalaupun ada, hanya di kota kecil.

Area parkir Hotel biasanya terpisah dengan bangunan hotelnya, sedangkan area parkir Motel adalah halaman motel tersebut.

Further and Farther


Further dan farther terdengar mirip namun keduanya berbeda. Kedua kata tersebut tergolong Adverb. Namun Further dapat juga digunakan sebagai Adjective. Keduanya artinya adalah “lebih jauh“. Keduanya digunakan dalam bentuk tingkat perbandingan (Degree of Comparison)

Kata “farther” berarti menyatakan jarak secara fisik dan dapat diukur. Sedangkan “further” digunakan untuk sesuatu yang bersifat abstrak dan tidak dapat diukur jauhnya.

Perhatikan contoh berikut ini:
  • Working hard, she moved her career further than she had expected before.
    (Karena dia bekerja dengan keras, dia mencapai karirnya lebih jauh dari yang dia perkirakan sebelumnya)
  • He could imagine the fact further.
    (Dia bisa membayangkan fakta itu lebih jauh lagi)

Kata “further” pada kalimat di atas tidak dapat diukur secara fisik.
  • I can throw this stone farther than you can.
    (Saya bisa melempar batu ini lebih jauh dari kamu)
  • She smam farther than I did.
    (Dia berenang lebih jauh dari saya)

Kata “farther” di atas, tentu saja dapat kita ukur jauhnya secara nyata/fisik.

Further


Dalam American English dan British English, kata further dapat digunakan untuk menyatakan “lagi/lainnya“.

Contoh:
  • Are there any further questions?
    (Ada lagi pertanyaan lainnya?)
  • Do you have any further opinions?
    (Ada pendapat lagi?)

Further lebih banyak digunakan dalam British English, baik dalam bentuk tulisan maupun percakapan.

Start, Begin and Commence



Start, Begin dan Commence mempunyai arti yang sama, yaitu “mulai”. Ketiganya adalah Kata Kerja (Verb). Namun, kata “commence” agak jarang kita dengar. Kata ini memang biasanya banyak digunakan untuk hal-hal yang berkaitan dengan bisnis/formal seperti pembuatan kontrak, dll. Walaupun mempunyai arti yang sama, namun ketiganya memiliki persamaan dan perbedaan seperti penjelasan di bawah ini:

Persamaan


Secara umum, start dan begin tidak memiliki perbedaan penggunaan.  Oleh karena itu, untuk membicarakan hal-hal yang bersifat umum, Anda dapat menggunakan kata Start atau begin.

  • I start/begin playing piano when I was ten years old.
    (Saya mulai bermain piano ketika saya berumur 10 tahun)

  • We will be late to paint this house. Let’s start/begin.
    (Kita bisa terlambat mengecat rumah ini. Ayo kita mulai saja)


Dalam bentuk Informal, start lebih sering digunakan daripada begin. Start digunakan dalam contoh kalimat di bawah ini, dimana kita tidak bisa menggunakan begin.

  • Memulai perjalanan.

    • They start their journey at 10.
      (Mereka memulai perjalan mereka pada jam 10)





  • Menghidupkan mesin.

    • Can you start the engine?
      (Apakah Anda bisa menghidupkan mesin itu?)




Commence


Commence digunakan untuk situasi formal dan jarang sekali digunakan dalam percakapan sehari-hari.

  • The contract will commence on January 1, 2012.
    (Kontrak itu mulai pada tanggal 1 Januari 2012)

  • The document shipping is commenced soon.
    (Pengiriman dokumen melalui kapal itu akan dimulai sebentar lagi)


Salary and Wage



Salary (Gaji) dan Wage (Upah) memiliki pengertian yang hampir sama, yaitu sejumlah uang yang diterima sebagai kompensasi atau bayaran atas pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang. Keduanya mempunyai arti yang berbeda dalam Bahasa Inggris, dan perbedaannya adalah sebagai berikut:

Salary


Salary adalah sejumlah uang yang dibayarkan secara bulanan (Gaji).

Contoh:

  • I receive Rp 10 million a month for my salary.
    (Gaji saya sebulan adalah Rp 10 juta)

  • The Government decides Rp a million for employee’s salary a month.
    (Pemerintah memutuskan gaji karyawan sebesar Rp 1 juta/bulan.)


Wage


Upah yang dibayarkan secara harian atau mingguan.

Contoh:

  • She gives me Rp 50,000 for my wage a day.
    (Dia memberikan upah saya sebesar Rp 50.000 sehari)

  • Our boss will consider for our wage increase.
    (Bos kami akan mempertimbangkan kenaikan upah kami)


Foreigner and Stranger


Foreigner dan Stranger mempunyai arti yang sama. Dalam Bahasa Indonesia, kedua kata tersebut diartikan sebagai “Orang Asing“.  Orang asing pun dalam Bahasa Indonesia mempunyai makna yang berbeda, yaitu orang yang tidak kita kenal atau orang luar negeri (bule). Begitu juga dalam Bahasa Inggris, keduanya bermakna beda seperti penjelasan di bawah ini:


FOREIGNER


yaitu orang yang berasal dari negara Lain.


Contoh:



  • James is my friend. He is foreigner. He is from America.
    (James adalah teman saya. Dia orang asing. Dia berasal dari Amerika)

  • We can practice our English with foreigner.
    (Kita dapat mempraktekkan Bahasa Inggris kita dengan orang asing)


STRANGER


Yaitu orang Yang Tidak Dikenal


Contoh:



  • Don’t talk with stranger!
    (Jangan berbicara dengan orang asing!)

  • Don’t receive anything given by stranger!
    (Jangan pernah mau menerima apapun yang diberikan oleh orang asing!)


Semoga bermanfaat


Either and Neither



Either dan Neither digunakan dengan “auxiliary” atau “modal verb” untuk menandakan persetujuan dalam negatif (Bandingkan dengan persetujuaan dalam kalimat affirmatif ketika kita memakai “Too“atau “So“). Sebelum kita melihat contoh-contoh kalimat dari penggunaan kedua kata tersebut, ada baiknya kita lihat Rumus keduanya:

  1. Negative statement and neither + aux + S

  2. Negative Statement and S + aux + not + either


Perhatikan contoh kalimat-kalimat berikut ini: Contoh:

  • I did’t understand what he said. Alex didn’t understand what he said.

    • I did’t understand what he said and neither did Alex, atau bisa juga

    • I did’t understand what he said and Alex didn’t either, atau bisa juga

    • Alex and I didn’t understand what he said.
      (Saya dan Alex tidak mengerti apa yang ia ucapkan)





  • Sheila isn’t at home. Her mother isn’t at home.

    • Sheila isn’t at home and neither is her mother. atau bisa juga

    • Sheila isn’t at home and her mother isn’t either.
      (Sheila tidak ada di rumah dan begitu juga dengan ibunya)




Catatan:


Hati-hati dengan kata-kata yang dianggap negative seperti never, seldom, rarely, few, dll. Bila dalam suatu kalimat terdapat kata-kata tersebut, maka pola di atas yang kita gunakan.
Contoh:

  • I have neverwatched the film. She has never watched the film.

    • I have never watched the film and neither has her. atau bisa juga

    • I have never watched the film and she hasn’t either.
      (Saya belum pernah menonton film ini dan dia pun belum pernah juga)





  • My mother rarely meets him. My father rarely meets him.

    • My mother rarely meets him and neither does my father. atau bisa juga

    • My mother rarely meets him and my father doesn’t either.
      (Ibu saya jarang berjumpa dengannya dan begitu juga dengan ayah saya)




Catatan:


Pola seperti ini digunakan apabila aktivitas yang ingin dibandingkan sama. Jika tidak, maka pola ini tidak dapat digunakan.
Contoh:

  • I can’t play guitar. She can’t play piano.

    • I can’t play guitar and neither can she. (SALAH)

    • I can’t play guitar and she can’t either. (SALAH)




Kedua kalimat di atas salah karena memiliki aktivitas yang berbeda, yaitu “play guitar” dan “play piano”.

e.g and i.e



Untuk membuat penjelasan kita menjadi lebih mudah dimengerti, kita biasanya membutuhkan serangkaian contoh (tentu saja contoh yang nyambung dengan penjelasan). Nah, dalam Bahasa Inggris, kita sering melihat tulisan dengan menggunakan e.g dan ada juga dengan i.e. Apakah perbedaannya? Silahkan ikuti terus penjelasannya di bawah ini:

e.g.


e.g berasal dari Bahasa Latin (exempli gratia) yang artinya ‘for example (dengan contoh)’.

Contoh:

  • You should study some topics of “Tenses” more seriously, e.g. Present Simple Tense, Past Simple Tense.
    (Kamu seharusnya belajar beberapa topik dari “Tenses” lebih serius contohnya seperti Present Simple Tense, Past Simple Tense)

  • If you want to be healthy, you must eat fruits e.g. orange, apple, and banana.
    (Jika kamu ingin sehat, kamu harus makan buah contohnya seperti jeruk, apel, dan pisang)


i.e.


i.e juga berasal dari Bahasa Latin (id est) yang digunakan dalam tulisan sebelum informasi yang memberikan penjelasan tentang kata sebelumnya.

Contoh:

  • You shoul stay at home during rainy season i.e. from October to December.
    (Anda harus tetap berada di rumah sepanjang musim hujan, yaitu dari bulan Oktober hingga Desember)

  • The English teacher will not pass the students i.e. those who didn’t attend his class last week.
    (Guru Bahasa Inggris itu tidak akan meluluskan murud-muridnya yaitu yang bolos pada jam pelajarannya minggu yang lalu)


Can and Able to



Can dan able to mempunyai arti yang sama, yaitu “dapat“, “bisa” atau “mampu“. Walaupun sama, keduanya berbeda dalam hal penggunaannya. Kedua kata ini acapkali salah digunakan. Banyak orang menganggap bahwa semua can dapat digantikan dengan “able to”, padahal tidak. Silahkan ikuti penjelasan di bawah ini:

Can


Can digunakan untuk menyatakan bahwa seseorang itu mampu melakukan sesuatu dan dia mempunyai kewenangan untuk melakukannya.

Contoh:

  • Andy can start the engine.
    (Andy mampu menghidupkan mesin itu dan dia punya wewenang untuk melakukannya)

  • My Manager can cancel the meeting.
    (Manager saya bisa menundal rapat itu)


Able to


Able to digunakan untuk menyatakan bahwa seseorang itu mampu melakukan sesuatu, namun dia tidak mempunyai wewenang untuk melakukannya.

Contoh:

  • Andy is able to start the engine, but he can’t.
    (Andy mampu menghidupkan mesin itu, namun dia tidak punya kewenangan sedtikitpun untuk melakukannya)

  • A staff is able to cancel a meeting.
    (Seorang staff bisa saja menunda sebuah rapat)


By and Until



By dan Until dapat diartikan “sampai“. Kedua kata ini sering kita jumpai pada artikel-artikel Bahasa Inggris. Namun bagaimana perbedaan penggunaannya? Di bawah ini akan kami jelaskan perbedaan keduanya. Selamat belajar dan semoga bermanfa’at.

BY = Tidak lewat dari


Contoh:

  • Don’t worry, you will get your novel by Monday.
    (Jangan khawatir, kamu akan mendapatkan kembali novelmu pada hari Senin – Tidak akan lewat dari hari Senin)

  • You must call her now. She will return the cheque by tomorrow.
    (Kamu harus menelponnya sekarang. Dia akan mengembalikan cek itu paling lama besok)

  • Don’t disturb my father. He is writing his Financial Report. It shall be submitted to his bos by next Friday.
    (Jangan ganggu ayah saya. Dia sedang menyiapkan Laporan Keuangannya. Laporan itu harus diserahkan ke atasannya paling lama hari Jum’at depan)


UNTIL = Berapa lama sesuatu itu berlangsung.


Contoh:

  • I am very busy today. I have to paint my house until my father comes.
    (Saya sangat sibuk hari ini. Saya harus mengecat rumahku hingga ayahku tiba)

  • Why were you so long? I had to wait for you until midnight.
    (Mengapa kamu lama sekali? Saya harus menunggumu hingga larut malam)


Bring up, Educate and Teach



Bring up“, “Educate” dan “Teach” mempunyai arti yang sama, yaitu “mengajar“. Dalam Bahasa Indonesia, mau mengajar dimana pun, dalam situasi apapun, namanya masih tetap, yaitu “mengajar” juga. Namun dalam Bahasa Inggris berbeda, yaitu:

BRING UP


Bring up maknanya adalah mengajar yang dilakukan di rumah. (semacam private di rumah gitulah)

Contoh:

  • I brought up my son English yesterday.
    (Saya mengajari anak saya Bahasa Inggris di rumah kemarin)

  • If you ask me, I will bring him up French.
    (Jika kamu meminta saya, saya akan mengajarinya Bahasa Perancis di rumah)


EDUCATE


Sedangkan educate maknanya adalah mengajar di tempat mengajar seperti sekolah, universitas, tempat ngaji, kursus, dll

Contoh:

  • My father educates him at UI.
    (Ayah saya mengajarinya di Universitas Indonesia)

  • Teachers educate their students at school.
    (Para guru mengajari murid-muridnya di sekolah)


TEACH


Teach digunakan secara umum, bisa mengajar di rumah maupun tempat lainnya.

Amount and Number



Kadang-kadang kita sedikit bingung dengan penggunaan kata “Amount” dan “Number“. Sepintas lalu keduanya mempunyai arti yang mirip. Pada dasarnya kedua kata tersebut berbeda. Perhatikan penjelasan di bawah ini:

AMOUNT


“Amount” digunakan dengan Uncountable Nouns (Kata benda yang tidak dapat dihitung). Artinya “sejumlah“.

Contoh:

  • I can lend you a large amount of money.
    (Saya bisa meminjamkan kamu banyak uang)

  • The soldiers have a small amount of ammunition.
    (Tentara-tentara itu amunisinya tinggal sedikit)


NUMBER


“Number” digunakan dengan Countable Nouns (Kata benda yang dapat dihitung). Artinya “sejumlah“.

Contoh:

  • Having a test, we have a number of questions.
    (Karena karena sedang ujian, kami mengerjakan sejumlah pertanyaan).

  • The students are planting a number of trees in the back of school.
    (Para murid sedang menanam sejumlah pohon di belakang sekolah)


Agree to, Agree with and Agree on



Kata “Agree” secara lexical diartikan dengan “Setuju“. Namun dalam teks-teks Bahasa Inggris, kita sering melihat “Agree with“, “Agree to” atau “Agree on“. Kata ini sering membingungkan sebab semuanya mempunyai arti yang sama, yaitu “Setuju dengan“. Tetapi sebenarnya, ketiga kata tersebut berbeda fungsi seperti akan kami jelaskan di bawah ini:

Agree to


Agree to berati setuju dengan saran atau tindakan orang lain.

Contoh:

  • My father agreed to my action.
    (Ayah saya setuju dengan aksi saya)

  • Our manager agreed to our recommendation.
    (Manager kami setuju dengan rekomendasi kami).


Agree with


Agree with berarti setuju dengan orang lain, suatu pendapat atau kebijakan.

Contoh:

  • Malaysia agrees with the Policy of the Government of Republic Indonesia on Labor Matters.
    (Malaysia setuju dengan kebijakan Pemerintah RI tentang Ketenagakerjaan)

  • I completely agree with you.
    (Saya sangat setuju dengan Anda)


Agree on


Agree on berarti setuju dengan masalah yang ingin diputuskan, mempunyai perasaan yang sama atas suatu masalah.

Contoh:

  • I agree on the the Government decision on Indonesian Labor.
    (Saya setuju dengan keputusan Pemerintah tentang TKI)

  • More than a million people agree on the Human Right National Commission concerning Amrin’s problem.
    (Lebih dari sejuta orang setuju dengan Komnas HAM tentang masalah di Amrin)


Across and Over

Across dan Over sama-sama kata depan (Prepositions). Kedua kata ini mempunyai persamaan penggunaan dan perbedaannya. Untuk mengetahuinya lebih lanjut, ikut penjelasan di bawah ini:

Bergerak Ke Sisi Yang Lain


Kedua kata ini dapat digunakan untuk menyatakan sesuatu “yang bergerak ke sisi yang lainnya“.

Contoh:

  • All of us walked over/across the road.
    (Kami semua menyeberang jalan)

  • Do you believe me if I can jump over/cross the river?
    (Percaya tidak kalau saya bisa melompati sungai itu?)

  • My house is just over/across the “Paradise Hotel”.
    (Rumah saya tepat di seberangnya “Hotel Paradise”)


Over – Across


Over” digunakan untuk menyatakan sesuatu yang bergerak “diatasnya“, sedangkan jika bergerak “di dalamnya“, gunakan “across“.

  • How long would it take to swim across the river?
    (Berapa lama untuk menyebrangi sungai ini?)

  • When I last saw him he was climbing very slowly over the fence.
    (Ketika terakhir kali saya melihatnya, dia sedang memanjat pagar pelan-pelan)


Kedua kata ini dapat digunakan untuk menyatakan perpindahan tempat “di dalam sebuah area“.

  • Who are those people wandering over/across the garden?
    (Siapa orang-orang yang mondar-mandir di taman itu?)

  • Those people are walking over/across the desert.
    (Orang-orang itu berjalan di gurun)


Apabila perpindahan tempat di sebuah area menyatakan “dari satu sisi ke sisi yang lainnya“, gunakan “across“.

  • It took him six weeks to walk across the desert.
    (Dia berjalan melewati gurun selama 6 minggu)

  • I looked him walking across the road.
    (Saya melihatnya berjalan menyeberangi jalan)


Untuk pergerakan di dalam ruangan 3 dimensi (panjang, lebar dan tinggi) misalnya di dalam sebuah ruangan, maka gunakanlah “across“.

  • Jack walked across the room, smiling at me.
    (Jack berjalan di dalam ruangan itu, sambil tersenyum padaku)

Above and Over

Above dan Over yang akan kita diskusikan disini artinya adalah “diatas“. Di bawah ini akan kami jelaskan perbedaan dan persamaan dari kedua kata tersebut. Selamat belajar dan mudah-mudahan bermanfa’at.

Aturan:



  • Untuk menyatakan “melintasi“, gunakan “over“.

  • Untuk menyatakan “lebih tinggi dari“, gunakan “above” atau “over“.

  • Untuk menyatakan angka, kuantitas atau ukuran, gunakan “over” yang artinya “lebih dari“.

  • Untuk menyatakan ukuran yang bersifat vertikal (atas bawah), gunakan “above“.


Contoh:



  1. The water came up above/over our knees. (Lebih tinggi dari)
    (Ketinggian air melebihi lutut)

  2. Can you see the helicopter above/over our school? (Melintasi)
    (Apakah kamu melihat helikopter di atas sekolah kita?)

  3. The plane was flying over Bali. (Melintasi)
    (Pesawat itu terbang melintasi Bali)

  4. Electricity cables stretch over the rice fields. (Melintasi)
    (Kabel listrik terbentang diatas sawah)

  5. There were over 100,000 people at the pop festival. (Angka)
    (Ada lebih dari 100.000 orang di festival pop itu)

  6. You have to be over 18 to see this film. (Ukuran)
    (Kamu harus berusia lebih dari 18 tahun untuk melihat film ini)

  7. The temperature is three degrees above zero. (Ukuran Vertical)
    (Temperatur 3 derjat diatas 0)

  8. She is well above average in intelligence. (Ukuran Vertical)
    (IQ-nya diatas rata-rata)

About and On

Dalam Bahasa Inggris, terutama dalam Preposition atau kata depan, untuk menyatakan “tentang” dapat dinyatakan dengan beraneka ragam prepositions. Diantaranya adalah “about” dan “on”. Di bawah ini akan kami jelaskan tentang perbedaan keduanya.


About


About digunakan untuk menyatakan sesuatu yang masih bersifat umum.


On


On digunakan untuk menyatakan bahwa sesuatu itu bersifat lebih khusus, lebih serius dan lebih akademis.


Contoh:



  • I bought a textbook on African History.
    (Saya memberi sebuah buku bacaan tentang sejarah Afrika)

  • I bought a textbook about Africa and its peoples.
    (Saya membeli sebuah buku bacaan tentang Afrika dan orang-orangnya)

  • I have a lecture on economics.
    (Saya sedang megikuti perkuliahan tentang ekonomi)

  • I have a conversation about money.
    (Saya sedang ada percakapan tentang uang)


Keterangan:



  • Kalimat pertama menunjukkan bahwa sejarah Afrika itu sangat luas, mulai dari sejarah berdirinya, sosial, budaya, agama, politik, dan orang-orangnya, seperti yang ditunjukkan pada kalimat kedua. Karena begitu umumnya sejarah Afrika, maka kita gunakan “on“. Sedangkan kalimat kedua, buku bacaan itu lebih spesifik, yaitu tentang orang-orang Afrika saja.

  • Begitu juga dengan kalimat ketiga dan keempat.

Should and Had Better

Beberapa modal verbs dapat digunakan untuk memberikan saran atau keharusan. Diantaranya adalah “should” dan “had better“. Jika diartikan, maka keduanya artinya adalah “seharusnya“. Namun keduanya mempunyai fungsi yang berbeda seperti dijelaskan di bawah ini:

SHOULD


Should digunakan untuk memberikan saran. Apakah saran tersebut akan dilaksanakan oleh orang lain atau tidak, itu semua tergantung pada orang itu. Namanya juga saran.

Contoh:

  • You should study hard if you want to pass the exam.
    (Kamu seharusnya giat belajar jika mau lulus ujian)

  • You should make your bed after waking up.
    (Kamu seharusnya merapikan tempat tidur setelag bangun)


HAD BETTER


Had better digunakan untuk menyatakan suatu saran yang harus dilakukan. Ini biasanya digunakan untuk memberikan peringatan kepada orang lain yang kita ajak bicara.

Contoh:

  • You had better see the doctor.
    (Kamu seharusnya berobat)

  • You had better leave me alone.
    (Kamu seharusnya meninggalkan saya sendiri)

Forget to do and Forget doing



Begitu banyak kata kerja, saya suka pada kata “forget” sebab mempunyai kenangan tersendiri buat saya. Forget merupakan salah satu kata kerja yang dapat diikuti oleh Gerund (V-ing) dan Infinitive (to Verb). Namun bagaimana untuk membedakannya? Perhatikan penjelasannya di bawah ini:

  1. Forget + V-ing = Lupa apa yang sudah dilakukan/terjadi.

  2. Forget + to Inf = Lupa apa yang harus dilakukan.


Perhatikan dan bedakan maksud dari kalimat di bawah ini:

  1. I will never forget seeing the Queen.
    (Saya tidak akan pernah melupakan tentang pengalaman saya berjumpa dengan Ibu Ratu)

  2. She always forgets to see her mother at the hospital.
    (Dia selalu lupa kalau ia harus menjenguk ibunya di RS)


Sabtu, 01 November 2014

Someone and Somebody



Someone dan Somebody memiliki arti yang sama, yaitu “seseorang“. Walaupun sama, namun pasti ada bedanya dalam Bahasa Inggris. Memang selama ini kita tidak pernah memperdulikan perbedaan tersebut, karena kita anggap kedua kata ini memiliki arti dan fungsi yang sama. Berikut ini adalah penjelasannya.

Someone


Someone” digunakan jika Anda berada di mana ada banyak orang di sekitar Anda, tapi Anda tidak tahu siapa yang Anda maksud. Kedengarannya membingungkan? Perhatikan kalimat berikut ini:

  • Someone has left the room and started screaming loudly.
    (Seseorang telah meninggalkan ruangan dan berteriak dengan keras sekali)


Kalimat diatas berarti Anda tidak tahu persis siapa yang meninggalkan ruangan dan mulai berteriak karena begitu banyaknya orang yang berada di dalam ruangan itu.

Somebody


“Somebody” digunakan jika Anda berada dimana Anda mengacu pada orang tertentu. Sebagai contoh:

  • Somebody has left the room and started screaming loudly.
    (Seseorang telah meninggalkan ruangan dan berteriak dengan keras sekali)


Penggunaan “somebody” disini adalah untuk merujuk kepada orang yang Anda mungkin tahu/kenal, mungkin dari suaranya atau sebagainya. Yang pasti Anda mengetahui siapa yang meninggalkan ruangan dan berteriak.

Kesimpulan:


Someone” digunakan jika kita tidak tahu orang itu dan ada banyak orang untuk memutuskan orang yang mana yang Anda maksudkan. Sedangkan penggunaan “Somebody” adalah ketika kita merujuk pada seseorang, tetapi dalam jumlah yang sempit.

Used to and Be Used to

Used to yang kita gunakan disini bukanlah bentuk Kata Kerja 2 dari Use, melainkan satu kesatuan kata yang berarti “biasanya”. Dalam Bahasa Inggris penggunaan kata tersebut banyak menghiasi percakapan. “Used to do” berbeda dengan “to be used to doing” dan “to get used to doing”.

Used to do


Kita pakai “used to” untuk sesuatu yang terjadi secara reguler di masa yang lampau namun kejadiannya tidak lama.


  • I used to smoke a packet a day but I stopped two years ago.
    (Saya biasanya merokok sebungkus per hari namun saya sudah berhenti 2 tahun yang lalu)

  • Tom used to greet us but when he became a boss, he has never done it anymore.
    (Tom biasanya menyapa kami tetapi ketika dia menjadi seorang bos, dia tidak pernah menyapa kami lagi)

  • I used to drive to work.
    (Dulu saya biasanya naik mobil ke tempat kerja)


To be used to doing



Untuk menjelaskan situasi atau kejadian yang biasa (menyatakan kebiasaan).


  • I’m used to studying English by myself.
    (Saya sudah terbiasa belajar bahasa Inggris sendiri)

  • He is used to writing with his left hand.
    (Dia sudah terbiasa menulis dengan tangan kirinya)

  • We have been used to living in this extreme weather.
    (Kami sudah terbiasa hidup dalam cuaka yang ekstrim seperti ini)


Will and Going to

Sama kita ketahui bahwa dalam Bahasa Inggris, ada berbagai cara untuk mengatakan “akan”.Diantaranya adalah dengan menggunakan “will” dan “going to”. Ada beberapa perbedaan yang mendasar dalam hal penggunaan kedua kata di atas. Untuk itu, silahkan ikuti penjelasan di bawah ini:

Will


Kalau kita ingin berbicara tentang kenyataan di masa yang akan datang, atau kita percaya bahwa sesuatu itu akan menjadi kenyataan di masa mendatang, maka gunakanlah ‘will‘.

  • The President will serve for four years.
    (President akan menjabat selama 4 tahun)

  • The boss won’t be very happy.
    (Pimpinan pasti tidak akan senang)

  • I’m sure you’ll like her.
    (Saya yakin kamu pasti akan menyukainya)


Kalau kita tidak yakin, gunakan ‘will’ dengan ekspresi seperti ‘probably‘, ‘possibly‘, ‘I think‘, ‘I hope‘.

  • I hope you’ll visit me in my home one day.
    (Saya harap kamu akan mengunjungi saya suatu hari nanti)

  • She’ll probably be a great success.
    (Dia mungkin akan sukses suatu hari nanti)

  • I’ll possibly come.
    (Saya mungkin akan datang.)

  • I think we’ll get on well.
    (Saya rasa dia akan segera sembuh)


Going to


Namun jika kita membuat prediksi di masa mendatang berdasarkan fakta yang ada pada saat sekarang, maka gunakanlah ‘going to’.

  • Not a cloud in the sky. It’s going to be another warm day.
    (Tidak ada awan di langit. Sepertinya hari ini akan panas lagi)

  • Look at the queue. We’re not going to get in for hours.
    (Lihat antrian itu. Bisa berjam-jam kita baru bisa masuk)

  • The traffic is terrible. We’re going to miss our flight.
    (Macetnya parah sekali. Kita bisa ketinggalan pesawat)


Kita membuat keputusan mendadak pada saat bicara (tidak ada rencana sebelumnya), maka gunakanlah ‘will’. Namun kalau sudah direncanakan dengan matang, gunakanlah ‘going to‘.

  • I’ll call Jenny to let her know. Sarah, I need Jenny’s number. I’m going to call her about the meeting.
    (Saya akan menelpon Jenny untuk memberitahunya. Sarah, saya butuh nomor teleponnya. Saya akan memanggilnya tentang pertemuan itu)

  • I’ll come and have a drink with you but I must let Harry know. Harry, I’m going to have a drink with Simon.
    (Saya akan datang dan minum-minium dengan kamu tetapi saya harus memberitahu Harry dulu. Harry, saya akan pergi minium-minum dengan Simon.)

Who and Whom

Who dan Whom mempunyai arti yang sama. Walaupun mempunyai arti yang sama, namun fungsinya berbeda. Kata “who” dan “whom” yang kita bahas disini artinya “Siapa” dalam kalimat tanya dan “yang” dalam Relative Pronouns

Berikut ini adalah aturan-aturan seputar pemakaian “who” dan whom

Kata “who” hanya dapat digunakan ketika menggantikan subjek kalimat.

  • Who paid for the meal?
    (Siapa yang membayar makanan ini?)

    Contoh Jawaban:


    • Anton paid the meal.



  • I don’t know the man who called me yesterday.
    (Saya tidak kenal laki-laki yang memanggil saya kemarin.)


Gunakan kata depan sebelum “whom“. Misalnya “to”, “with”, “by”, “on”, “in”, “near” dll.

  • With whom did you go to Bandung
    (Dengan siapa kamu pergi ke Bandung?)

  • I am waiting for the man about whom you talked yesterday. ATAU

  • I am waiting for the man whom you talked about yesterday.
    (Saya sedang menunggu laki-laki yang kamu bicarakan kemarin)

Which, that and who

Mengenai penggunaan “koma” dalam Relative Pronouns, silahkan pelajari kembali materi sebelumnya, Which, Who, That (Comma or not). Namun, kami akan membahasnya kembali pada kesempatan ini: Silahkan baca baik-baik petunjuk yang diberikan:


  • JANGAN gunakan “koma” kalau informasi yang kita ingin sampaikan itu penting untuk diketahui orang lain dan merupakan bagian informasi yang ingin kita sampaikan.

  • GUNAKAN “koma” kalau informasi yang kita ingin sampaikan, sudah dimengerti oleh orang lain. Tanpa kita sampaikan pun, orang lain sudah mengerti yang kita maksudkan. “Koma” yang kita pakai di sini, dalam Bahasa Indonesia, sama dengan di dalam kurung. Artinya, kalimat yang diapit oleh 2 tanda “koma” sama dengan tidak ada, hanya informasi tambahan saja.


Contoh:

  • Soekarno, who is the first President of Indonesia, proclaimed the Independence Day of Indonesia on August 17, 1945.
    (tanda “koma” digunakan untuk mengapit “who is the first President of Indonesia”. Ini hanya informasi tambahan saja buat pembaca. Tanpa klausa tersebut pun, orang lain sudah tahu kalau Soekarno memang Presiden Pertama Indonesia)

  • Alex, whose wife works at a bank, talked much about you.

  • Henry whose wife works at a bank talked much about you.


CATATAN



  • Pada 2 kalimat terakhir di atas, kita bisa melihat bahwa orang yang namanya Henry lebih dari 1 yang dikenal oleh orang yang diajak berbicara. Mengapa bisa demikian? sebab penulis atau pembicara menyampaikan keseluruhan informasi kepada orang yang diajak bicara. Ia ingin menyampaikan bahwa yang banyak bercerita tentang kamu itu adalah Henry yang istrinya kerja di sebuah Bank. Itu berarti ada Henry lain yang istrinya tidak bekerja di sebuah Bank. Dengan disebutkannya bahwa Henry yang istrinya kerja di sebuah Bank, maka pembicara sudah dapat menangkap Henry mana yang pembicara maksudkan.

  • Sedangkan pada kalimat kedua, Alex yang dimaksudkan hanya ada 1 yang dikenal oleh orang yang diajak bicara. Tanpa menyebutkan istrinya yang bekerja di sebuah Bank pun, orang yang diajak bicara itu sudah mengerti, Alex yang mana yang pembicara maksudkan.

  • Kata “who”, “which”, dan “that” dapat dihilangkan. Namun, artinya tetap ada.

    • The book which you found under the table is mine
      (Buku yang kamu dapat di bawah meja adalah milik saya)

    • The book that you found under the table is mine
      (Buku yang kamu dapat di bawah meja adalah milik saya)

    • The book you found under the table is mine
      (Buku yang kamu dapat di bawah meja adalah milik saya)



When, While and Whilst

when dan while artinya sama-sama “ketika” dan dapat digunakan untuk menjelaskan 2 peristiwa yang terjadi pada saat yang bersamaan. Kita dapat menggunakan kedua kata tersebut untuk menggambarkan suatu “latar belakang” peristiwa yang berlangsung lebih lama ketika peristiwa lain terjadi.

  • Somebody knocked the door when I was cooking in the kitchen. (=When I was cooking in the kitchen, somebody knocked the door)
    (Seseorang mengetuk pintu ketika saya sedang memasak di dapur)

  • While they were playing cards, somebody broke into the house.
    (Ketika mereka sedang bermain kartu, seseorang mendobrak rumah
    )


CATATAN

  • Pada contoh di atas, kita melihat masing-masing contoh memiliki 2 kalimat. Misalnya contoh kalimat pertama. Pada kalimat pertama, kita melihat ada 2 kalimat, yaitu “somebody knocked the door” dan “I was cooking in the kitchen”. Tentu kita dapat menyimpulkan bahwa memasak di dapur prosesnya lebih lama dari pada mengetuk pintu. Oleh karena itu, kata “when” diletakkan sebelum “I was cooking in the kitchen” bukan di depan “somebody knocked at the door”, karena prosesnya memang lebih pendek.

  • when dan while dapat diletakkan di awal atau di akhir kalimat.


Kejadian Yang Sama-sama Berlangsung Lama dan Terjadi Bersamaan


Kita biasanya menggunakan while untuk mengatakan bahwa ada 2 kejadian atau situasi yang terjadi bersamaan (pada waktu yang sama).

  • While you were reading the paper, I was working.
    (Ketika kamu sedang membaca koran, saya sedang bekerja)


Kalau kita membicarakan tentang masa di waktu lampau, gunakan when:

  • When I was a child we lived in London (BUKAN While I was a child …)
    (Ketika saya masih kecil, kami tinggal di London)

  • His parents died when he was twelve (BUKAN… while he was twelve)
    (Orangtuanya meninggal ketika dia berusia 12 tahun)


Kejadian Yang Sama-sama Berlangsung Singkat dan Terjadi Bersamaan


Kita gunakan (just) when untuk mengatakan bahwa ada 2 kejadian/situasi yang sama-sama berlangsung singkat dan terjadi pada waktu yang bersamaan:

  • I thought of it (just) when you opened your mouth.(BUKAN I thought of it while opened your mouth)
    (Saya memikirkan hal itu pada saat kamu membuka mulutmu)


Klausa Yang Dihilangkan


Boleh juga kita menghilangkan struktur “subject + be” setelah when dan while:

  • While/When in Germany, he got to know a family of musicians. (=While/When he was in Germany…)
    (Ketika dia di Jerman, dia dikenal sebagai keluarga musisi)


While vs whilst


Tidak ada perbedaan antara kedua kata tersebut. Dalam British English, kata “whilst” dianggap lebih resmi dalam literatur dari pada “while”.

When and How long

When dan How Long mempunyai arti yang berbeda. Ketika kita ingin menunjukkan waktu tertentu, maka gunakanlah “when”. Sedangkan “how long” menunjukkan lamanya waktu yang dijalani, dari awal hingga akhir.

  • When did you move to Bandung? – I moved here in 1997. (Bertanya tentang waktu tertentu, yaitu kapan?)
    (Kapan kamu pindah ke Bandung? - Saya pindah kemari pada tahun 1997)

  • How long have you lived in Bandung? – I have lived here since 1997. (Bertanya tentang lamanya waktu, yaitu Berapa lama?.)
    (Berapa lama kamu telah tinggal di Bandung? - Saya telah tinggal disini sejak tahun 1997)


when dan how long menggunakan Tenses yang berbeda serta kata kerja yang berbeda pula.

  • When did you buy that car? (simple past tense)
    (Kapan kamu membeli mobil itu?)
    I bought it two months ago. (“buy” Menunjukkan sebuah aksi)
    (Saya membelinya 2 bulan yang lalu)

  • How long have you owned that car? (present perfect tense)
    (Berapa lama kamu telah memiliki mobil itu?)
    I have owned it for two months.(“own” menunjukkan kepunyaan)
    (Saya telah memiliki mobil itu selama 2 bulan)


Kadangkala kita sering salah menggunakan kata kerja “Aksi” yang justru kita gunakan untuk menanyakan lamanya suatu periode.

  • How long have you bought that car? (SALAH)
    (Berapa lama kamu telah membeli mobil itu?)

  • How long have you had that car? (BENAR)
    (Berapa lama kamu telah memiliki mobil itu?)


Pada contoh di atas, present perfect tense digunakan untuk menunjukkan bahwa Anda masih memiliki mobil itu sekarang . Namun, How long dapat juga digunakan untuk menunjukkan kondisi yang sudah selesai di masa lalu dan tidak berhubungan lagi dengan masa sekarang. Tergantung kalimat yang kita buat.

  • How long did you live in Medan? (Anda tidak tinggal di sana lagi sekarang. Dan kalimat ini BENAR)
    (Berapa lama kamu tinggal di Medan?)

    • I lived in Medan for two years.(dari 1997 hingga 1999)
      (Saya tinggal di Medan selama 2 tahun)




Bandingkan kalimat-kalimat di bawah ini:

A. Terjadi di Masa Lampau dan Tidak Berhubungan Lagi Dengan Masa Sekarang

  • How long were you in Jakarta.
    (Berapa kamu ada di Jakarta?)

    • I arrived there in April.
      (Saya tiba disana pada bulan April)

    • I left there in August.
      (Saya tinggal di sana pada bulan Agustus)

    • I was there for three months.
      (Saya ada disana selama 3 bulan)




B. Masih Berhubungan Sampai Sekarang

  • How long have you been in Makasar?
    (Berapa lama kamu sudah berada di Makasar?)

    • I arrived here in September.
      (Saya tiba disini pada bulan September)

    • I am still here.
      (Saya masih disini)

    • I have been here since September.
      (Saya sudah ada disini sejak bulan September)



Such and Such as

Kita sering melihat dan mungkin menggunakan kata “such”. Namun ada kemiripan kata seperti “such” dan “such as”. Perbedaannya adalah bahwa “such” Artinya Demikian/Tersebut sedangkan “such as” artinya seperti.

Such as


Such as digunakan dengan kata benda dan untuk memberikan contoh.

Contoh:

  • He likes playing sports such as tennis, football and swimming.
    (Dia suka berolah raga seperti tenis, sepakbola dan berenang)

  • We should eat a lot fruits such as banana, apple, and papaya.
    (Kita harus banyak makan buah seperti pisang, apel dan pepaya)


Such


Kegunaan such adalah sebagai berikut:

1) Dalam situasi formal, such + noun berarti “tersebut” dan diletakkan sebelum a / an. Namun apabila kata bendanya adalah “Uncountable Nouns”, maka artikel “a/an” tidak digunakan.

  • I don’t like such an idea.
    (Saya tidak suka ide itu)

  • Such honesty is really needed.
    (Kejujuran seperti itu sangat dibutuhkan)


2) Such digunakan sebelum Adjective + Noun.

  • I do like such beautiful girl.
    (Saya sangat menyukai perempuan yang cantik seperti itu)

  • I agree with such brilliant idea.
    (Saya setuju dengan ide brilian itu)


3) Dalam situasi tidak resmi, such dapat juga digunakan untuk memberikan informasi baru, ketika pembicara ingin menekankan apa yang dikatakannya.

  • He’s such an idiot!
    (Dia memang bodoh)

  • She has such a marvelous voice!
    (Suaranya memang luar biasa)

Some and Any

Some dan Any sama-sama berarti Beberapa. Walaupun mempunyai arti yang sama, namun dalam tata bahasa (Grammar) Bahasa Inggris, keduanya mempunyai fungsi dan penggunaan yang berbeda. Ikuti penjelasan di bawah ini untuk menemukan perbedaannya.

Some digunakan untuk makna positif dan pertanyaan, sedangkan Any digunakan dalam bentuk negatif dan pertanyaa.

Contoh:

  • I have some books. (Saya punya beberapa buku)

  • I don’t have any books.

  • Do you have any books?


Catatan:



  • Some dapat digunakan pada kalimat positif dan kalimat tanya, sedangkan Any digunakan untuk kalimat negatif dan kalimat tanya. Itu artinya bahwa Some dan Any dapat digunakan pada kalimat tanya. Lalu apa bedanya?Contoh:

    • Do you have any books?

    • Do you have some books?



  • Kita gunakan some pada kalimat tanya, apabila kita yakin betul jawabannya “ya“.Pertanyaan yang kita ajukan hanya sekedar basa-basi saja.

  • Saran saya, sebaiknya kita gunakan any pada bentuk kalimat tanya. Namanya saja bertanya, tentu kita tidak tahu jawabannya. Kalau sudah tahu jawabannya, kenapa harus bertanya.

  • Kita juga dapat menggunakan Some pada kalimat tanya, khususnya untuk menawarkan sesuatu atau meminta.Contoh:

    • Would you like some more pie?
      (Mau tambah kue pienya?)

    • Could I have some candy?
      (Boleh saya minta permennya lagi?)




Some dan any dapat juga digunakan sebagai bagian dari Indefinite Pronouns: something, somebody, anything, anyone.

Contoh:

  • Is anyone home?
    (Ada orang di rumah?)

  • There isn’t anything in the oven.
    (Tidak ada apa-apa di dalam oven)

  • Something is wrong.
    (Ada sesuatu yang salah)

Say and Tell

Say dan Tell mempunyai arti yang sedikit berbeda, yaitu “berkata” dan “mengatakan”. Dalam tata bahasa (Grammar) Bahasa Inggris, terutama dalam topik Reported Speech, keduanya mempunyai pola yang berbeda. Silahkan ikuti penjelasannya di bawah ini:

Penggunaan kata say dan tell lebih jelasnya dapat dilihat pada materi Reported Speech. :

  • I am going to the shop.” – He said (that) he was going to the shop.
    (Saya akan pergi ke toko” – Dia berkata bahwa dia akan pergi ke toko)

  • Sit down and open your books.” – She told us to sit down and open our books.
    (
    Duduk dan buka buku kalian”. – Dia menyuruh kami untuk duduk dan membuka buku kami)

  • Will you come with us tomorrow?” – He asked me if I would go with them the following day.
    (“Apakah kamu akan datang dengan kami besok?’” – Dia bertanya kepada saya apakah saya akan datang bersama dengan mereka besok)


Namun, Orang-orang Inggris dan Amerika, jarang menggunakan kata-kata tersebut dalam Reporting Verbs. Mereka sering menggunakan kata lain untuk mengantikan say dan tell. Perhatikan contoh berikut ini:

  • “I didn’t do it!” - He said that he hadn’t done it.
    (= He denied doing it.)
    (Dia menyangkal melakukannya
    )

  • “I’ll bring the book back tomorrow.” - She said that she would bring the book back the following day.
    (= She promised to bring the book back the following day.)
    (Dia berjanji untuk mengembalikan buku itu besok
    )

  • “Please will you think about it some more?” - He asked me if I would think about it some more.
    (= He begged me to think about it some more.)
    (Dia memohon kepada saya untuk memikirkan hal itu sekali lagi
    )


Strukturnya dapat dilihat di bawah ini:

  • deny + that-clause ATAU

  • deny + -ing form

  • promise + infinitive

  • beg + object + infinitive

Senin, 22 September 2014

Rise and Raise

Apa perbedaan antara rise dan raise? Salah satu perbedaannya adalah bentuk kata Kerja ke-2 dan ke-3 nya, yaitu Rise adalah irregular verb: rise / rose / risen, dan Raise adalah regular verb: raise / raised / raised. Untuk mengetahui perbedaan penggunaannya, silahkan ikuti petunjuk di bawah ini:

Walaupun arti keduanya sama-sama “naik”, namun perbedaannya adalah rise adalah intransitive verb (tidak membutuhkan objek), sedangkan raise adalah transitive verb (membutuhkan objek):

  • The sun rises in the east.
    (Matahari terbit di sebelah Timur)

  • The temperature rose to 100 degrees.
    (Suhunya naik hingga 100 derjat)

  • Mary raised her hand.
    (Mary mengangkat tangannya /tunjuk tangan)

  • The government is going to raise taxes.
    (Pemerintah akan menaikkan pajak)


Kalau sesuatu itu naik dengan sendirinya, maka gunakan rise (contohnya matahari terbit), Namun kalau sesuatu itu tidak naik dengan sendirinya, atau karena sesuatu yang lain, maka gunakan raise (contohnya mengangkat tangan, pemerintah menaikkan harga BBM, dll).

Must and Have to

Kita gunakan “must” untuk menunjukkan kalau kita itu yakin akan sesuatu dan sesuatu itu pasti benar adanya. Biasanya diikuti dengan alasan yang kuat. Untuk membuat penjelasan ini semakin jelas, silahkan lihat contoh kalimat-kalimat di bawah ini: Selamat Belajar.


  • You must be worried that your daughter is so late coming home.
    (Kamu harusnya khawatir jika putrimu pulangnya larut malam)

  • I can’t remember what I did with it. I must be getting old.
    (Saya tidak ingat apa yang telah saya lakukan. Ini pasti karena faktor umur)

  • It must be nice to live in Jogjakarta.
    (Sepertinya senang sekali bisa tinggal di Jogjakarta)


Kita juga menggunakan “must” untuk mengekspresikan keharusan yang kuat. Artinya pembicara hampir sangat setuju akan keharusan tersebut.




  • You must go to bed earlier.
    (Kamu harus cepat tidur)

  • They must do something about it.
    (Mereka harus melakukan sesuatu)

  • You must come and see us some time.
    (Anda harus datang dan menemui kami kapan-kapan)


Kita gunakan “have to” untuk mengekspresikan keharusan yang sangat kuat. Keharusan yang timbul karena faktor luar.




  • I have to arrive at work at 7. My boss is very strict.
    (Saya terpaksa harus tiba di kantor jam 7. Bos saya orangnya keras)

  • We have to give him our answer today or lose out on the contract.
    (Kami terpaksa harus memberikan jawaban hari ini, kalau tidak, kontrak kami dikalahkan)

  • You have to pass your exams or the university will not accept you.
    (Kamu harus lulus ujian atau universitas itu tidak akan menerimamu)


Dalam British English, digunakan “have got to” yang artinya sama dengan “have to”.




  • I’ve got to take this book back to the library or I’ll get a fine.
    (Saya harus mengembalikan buku ini ke perpustakaan, kalau tidak saya akan kena denda)

  • We’ve got to finish now as somebody else needs this room.
    (Kami harus selesai sekarang karena seseorang membutuhkan ruangan ini)


Kita bisa juga gunakan “will have to“ untuk membicarakan keharusan. Sama seperti Must, keharusan yang bersumber dari diri pribadi yang menyatakan “memang“ sesuatu itu harus.




  • I’ll have to speak to him.
    (Memang saya harus berbicara dengannya)

  • They’ll have to do something about it.
    (Mereka memang harus melakukan sesuatu untuk mengatasi hal itu)


Mustn’t artinya dilarang.




  • We mustn’t talk about it. It’s confidential.
    (Kita dilarang membicarakannya. Ini rahasia)

  • I mustn’t eat chocolate. It’s bad for me.
    (Saya dilarang makan coklat. Coklat tidak bagus untuk kesehatan saya)

  • You mustn’t phone me at work. We aren’t allowed personal calls.
    (Kamu tidak boleh menelpon saya saat jam kerja. Tidak diijinkan untuk melakukan panggilan pribadi)


Gunakan “don’t have to“ (atau “haven’t got to” dalam British English) untuk bentuk negatif dari have to.




  • We don’t have to get there on time. The boss is away today.
    (Kita tidak mesti sampai di kantor tepat waktu, soalnya bos lagi keluar)

  • You don’t have to come if you don’t want to.
    (Kamu tidak mesti harus datang jika kamu tidak mau datang)


Much and Many

Much dan many adalah Determiner. Much digunakan untuk kata benda tidak dapat dihitung dan many untuk kata benda jamak. Arti kedua kata tersebut sama, yaitu “banyak”. Perhatikan contoh kalimat-kalimat dan penjelasan di bawah ini:

  • There isn’t much sugar.
    (Gulanya sedikit)

  • Do you have many relations in America?
    (Apakah kamu punya banyak kenalan di Amerika?)


Much dan many digunakan dalam kalimat negatif dan kalimat tanya.

  • We didn’t have much luck today.
    (Kami tidak begitu beruntung hari ini)

  • Have you got much more work to do?
    (Apakah Anda punya banyak pekerjaan?)

  • There aren’t many hotels in this town.
    (Tidak banyak hotel di kota ini)


Much tidak digunakan dalam kalimat postif/affirmatif. Sebagai penggantinya, kita gunakan a lot of atau lots of:

  • He has got a lot of money (BUKAN much money)
    (Dia punya banyak uang)

  • There is a lot of rain coming later today (BUKAN much rain)
    (Hujannya deras sekali hari ini)


Many sering juga dipakai dalam kalimat positif/affirmatif. Tetapi lebih baik gunakan a lot of atau lots of:

  • There are many ways to approach this (or lots of ways)
    (Banyak cara untuk melakukan pendekatan atas hal ini)

  • Many people are living below the poverty line (or lots of people)
    (Masih banyak orang yang hidup di bawah garis kemiskikan)


Much dapat dipakai dalam kalimat affirmatif, namun didahului oleh so, tooas: atau

  • There is so much work to be done.
    (Banyak pekerjaan yang harus dikerjakan)

  • I think that he has got too much responsibility.
    (Saya rasa dia memiliki tanggung jawab yang terlalu besar)

  • Drink as much water as possible during the race.
    (Minumlah sebanyak-banyaknya saat berlomba)

May and Might

Might merupakan bentuk past dari “May”. Keduanya mempunyai arti yang sama, yaitu “boleh, mungkin”. Walaupun mempunyai arti yang sama, pastilah ada beda fungsi dan kegunaan dari kedua kata tersebut. Perhatikan penjelasan di bawah ini:

May


Kita menggunakan ‘may’ untuk meminta ijin. Namun kata ini agak kurang formal dan jarang dipakai dalam percakapan bahasa Inggris modern

  • May I borrow your pen?
    (Boleh saya pinjam pena Anda?)

  • May we think about it?
    (Apakah kita boleh memimirkannya?)

  • May I go now?
    (Apakah saya boleh pergi sekarang?)


Kita memamaki ‘may’ untuk menyatakan “Mungkin”

  • It may rain later today.
    (Hari ini mungkin akan turun hujan)

  • I may not have time to do it today.
    (Saya mungkin tidak punya banyak waktu untuk melakukannya hari ini)

  • Peter may come with us.
    (Peter mungkin akan datang bersama kami)


Might


Kita memakai ‘might‘ untuk menyatakan mungkin, tapi dengan kadar kemungkinan yang kita buat itu kecil untuk terjadi dibandingkan dengan kita menggunakan ‘May’. Kata “might” ini lebih sering dipakai dalam percapakan Bahasa Inggris.

  • She might be at home by now but it’s not sure at all.
    (Dia mungkin ada di rumah saat ini namun saya tidak begitu yakin)

  • It might rain this afternoon.
    (Sore ini mungkin hujan akan turun)

  • I might not have time to go to the shops for you.
    (Saya mungkin tidak ada waktu untuk berbelanja untuk mu)


Untuk menyatakan mungkin di masa lampau, kita gunakan ‘might have’.

  • He might have tried to call while I was out.
    (Dia mungkin telah mencoba untuk menghubungi ketika saya sedang keluar)

  • I might have dropped it in the street.
    (Saya mungkin telah menjatuhkannya di jalan)

Make and Do

Salah satu bentuk yang banyak dibahas dalam tata bahasa (Grammar) Bahasa Inggris adalah Make dan Do. Keduanya agak sedikit membingungkan dalam penggunaannya. Untuk itu, perhatikan penjelasan di bawah ini untuk mengetahui perbedaan penggunaan kedua kata tersebut.

Do digunakan untuk menggambarkan sebuah aktivitas tanpa dijelaskan apa yang sedang dikerjakan itu:

  • I’m going to do something that everyone won’t believe!
    (Saya akan melakukan sesuatu yang setiap orang akan sulit mempercayainya)

  • We did some things around the house on the weekend.
    (Kami mengerjakan beberapa hal di rumah pada akhir pekan)


Do digunakan untuk menggambarkan tentang pekerjaan atau tugas:

  • I didn’t do any work today.
    (Saya tidak melakukan apa-apa hari ini)

  • My mother usually does the housework during the week.
    (Ibu saya biasanya mengerjakan pekerjaan-pekerjaan rumah)

  • Have you done your homework?
    (Apakah kamu sudah mengerjakan PR mu?)


Make digunakan untuk menjelaskan tentang membangun, memproduksi, atau menghasilkan sesuatu, dll.

  • Mr. Brown made a tree house for his children.
    (Tuan Brown membuatkan rumah pohon untuk anak-anaknya)

  • Who made this lovely birthday cake?
    (Siapa yang membuat kue ulang tahun yang cantik ini?)

Minggu, 21 September 2014

Double Negatives

Double Negatives adalah peletakan 2 bentuk negatif dalam 1 kalimat. Nah, apabila kedua bentuk negatif tersebut kita gunakan untuk menjelaskan 1 hal yang sama, maka maknanya akan menjadi positif. Oleh karena itu, berhati-hatilah dalam menggunakannya.

  • I am not going to invite no one.
    (Saya akan mengundang seseorang)

  • She can't make friends with nobody.
    (Dia bisa berteman dengan siapa saja)


Ini berlaku juga untuk kata-kata yang dianggap negatif seperti never, few, little dan sejenisnya.

  • I never invite no one.
    (Saya pernah mengundang seseorang)

  • She does not have little information for you.
    (Dia punya banyak informasi untukmu)


Jadi bagaimana caranya membuat bentuk negatif yang benar dari kedua kalimat di atas? Caranya adalah Anda cukup membuat 1 bentuk negatif saja, perhatikan bentuknya berikut ini:

  • I am not going to invite anyone, ATAU

  • I am going to invitey no one.



  • I never invite anyone.

  • She has little information for you.



  • She can't make friends with anybody, ATAU

  • She can't make friends with nobody.

Klasifikasi Kalimat

Berdasarkan penggunaannya, kalimat terbagi atas:



1) Declarative Sentence, yaitu kalimat berita/pernyataan, positif maupun negatif, benar maupun bohong.

  • We are happy.

  • She is not at home today


2) Interrogative Sentence, yaitu Kalimat Tanya. Kalimat Tanya terbagi lagi atas:

(a) Yes/No Question, yaitu pertanyaan yang jawabannya ya atau tidak.

  • Is John a doctor?

  • Can you swim well?

  • Has she called the police?


(b) Wh-Question mengajak pembicara untuk mengetahui lebih jauh tentang sebuah topic pembicaraan.

  • What is your name?

  • Where do you live?

  • Which one is your book?


Perhatikan contoh sederhana berikut ini:

Susie invites Alex to her party tonight.

  • Who invites Alex to her party tonight?

  • What does Susie do to Alex to her party tonight?

  • Whom does Susie invite to her party tonight?

  • Where does Susie invite Alex tonight?

  • When does Susie invite Alex to her party?


Perhatikan kelima contoh kalimat diatas!. Bahwa kita tidak menggunakan do, does, atau did setelah who. Sedangkan do, does, did dipakai untuk selainnya.

(c) Embedded Question adalah pertanyaan yang ada di dalam suatu pernyataan lain. Contoh pertanyaan seperti dalam Bahasa Indonesia adalah “saya tidak tahu apakah dia mau pergi atau tidak.”

Ada 2 cara untuk membentuk Embedded Question, yaitu:

  • Jika di dalam suatu pernyataan terdapat kalimat Tanya (8W 1 H), maka gunakan langsung kata Tanya tersebut.

  • Jika tidak terdapat kata Tanya, maka gunakan “whether” untuk menggantikan kata “apakah”.


Catatan:

Susunan kalimat setelah kata Tanya “whether” dalam Embedded Question harus kembali ke dalam susunan normal ( S + V + dll) dan tidak ada tanda tanya di akhir kalimat.

Contoh:

“Saya tidak tahu dimana Alex tinggal”

  • I do not know where Alex lives. (benar)

  • I do not know where does Alex live. (salah)

  • I do not know where Alex lives ? (salah)

  • I do not know where does Alex live? (salah)


“Ibu saya ingin tahu apakah kalian akan pergi besok.”

  • My mother wonders whether you will go tomorrow. (benar)

  • My mother wonders will you go tomorrow. (salah)


3) Imperative Sentence, yaitu Kalimat perintah yang mencakup kalimat permohonan, do’a dan sebagainya.

Bentuk kalimat ini subjek kalimatnya adalah “you”, namun dalam penulisan dan pengucapan selalu tidak disebutkan. Kemudian kata “please” biasanya ditambahkan di awal atau akhir kalimat. Namun kalau “please” diletakkan di akhir kalimat, maka didahului oleh “koma”. Selain itu, di akhir kalimat selalu ditambahkan “tanda seru” jika “please” ada di awal kalimat dan “tanda Tanya” jika “please” ada di akhir kalimat.

a) Positive Imperative

(1) Diawali dengan kata kerja

  • Open the door, please?

  • Please pass me the sugar!


Perbedaan antara “please” di awal kalimat dengan di akhir kalimat adalah sebagai berikut:

  • Please” di awal kalimat berarti perintah, dan

  • Please” di akhir kalimat berarti sebuah permintaan.


(2) Diawali dengan selain kata kerja

  • Be careful, please?

  • Please be patient!


b) Negative Imperative (Larangan)

(1) Diawali dengan kata kerja

  • Please don’t spit on the floor!

  • Don’t smoke here, please?


(2) Diawali dengan selain kata kerja

  • Don’t be lazy!

  • Don’t be late!


4) Exclamatory Sentence, yaitu Kalimat yang menyatakan seruan, terkejut, marah dll yang bersifat spontan. Setidaknya ada 3 pola untuk membentuk kalimat seru ini, yaitu:

  • What + Noun (phrase) + Subject + Verb (untuk Nouns jamak dan tidak dapat dihitung)

  • What a + Noun (phrase) (untuk Nouns tunggal dan dapat dihitung)

  • How + Adjectives/Adverbs (phrase) + Subject + verb


Contoh:

  • What beautiful cars you have!

  • What a lovely girl she is

  • How beautiful you are!


Exclamatory sentence dapat juga berupa ungkapan-ungkapan kata seru (interjection, yang akan dijelaskan di belakang)

  • God heaven!

  • May god bless you!

  • Thank God!


Berdasarkan Struktur kalimatnya, kalimat terbagi atas:

a) Simple Sentence (Kalimat Sederhana), yaitu kalimat yang memiliki 1 gagasan atau ide bicara saja. Artinya kalimat yang hanya terdiri dari 1 kata kerja utama saja.

  • A teacher teaches in front of the class.

  • The students listen their teacher carefully.

  • We can’t make him come early.


b) Compound Sentence (Kalimat Majemuk), yaitu kalimat yang terdiri dari 2 ide pembicaraan yang disatukan oleh kata sambung (Conjunctions). Kalimat ini terdiri dari induk kalimat dan anak kalimat. Anak kalimat dimulai dengan kata sambung seperti and, but, because, when, while, for, since, dll.

  • Anne is diligent but her sister isn’t.

  • I will buy a car if my mother gives me the money today.

  • She can pass the exam because she studies hard.


Kalimat yang bercetak miring di atas adalah anak kalimat. Anak kalimat adalah apabila kalimat tersebut berdiri sendiri (tanpa induk kalimatnya), kalimat tersebut tidak dapat dimengerti maksudnya. (but her sister isn’t = tetapi kakaknya tidak). Pada kalimat tersebut, kita tidak mengerti begitu saja maksudnya tanpa induk kalimatnya.

c) Complex Sentence (Kalimat Sempurna), yaitu kalimat yang hampir sama dengan kalimat majemuk, namun bisa terdiri dari lebih dari 1 anak kalimat dan dihubungkan dengan kata penghubung (Relative Pronouns) seperti who, whom, whose, that, dan which.

  • The man who cuts my hair is my uncle.

  • I am waiting for the boy whom you are talking about.

  • The house of which door is brown is mine.


d) Compound-complex Sentence (Kalimat majemuk sempurna), yaitu kalimat yang merupakan gabungan dan kombinasi dari kedua kalimat di atas, yaitu kalimat yang terdiri dari 1 atau lebih induk kalimat dan 1 atau lebih anak kalimat.

  • I have just phoned Ted who had told you that he would come to your house tomorrow and asked him to bring his wife along.

  • Jack whose mother teaches you English wants to come to my house today although I have told him that I will not be at home today because I have had an appointment with anybody.

  • Even though I have studied hard every day, but I can’t pass the exam which is given to me.


Kesimpulan:


Klasifikasi Kalimat:



  • Berdasarkan Penggunaannya:

    • Declarative Sentence

    • Interrogative Sentence

      • Yes/No Question

      • Wh-Question

      • Embedded Question



    • Imperative Sentence

      • Positive Imperative

      • Negative Imperative



    • Exclamatory Sentence



  • Berdasarkan Struktur Kalimatnya:

    • Simple Sentence

    • Compound Sentence

    • Complex Sentence

    • Complex-Compound Sentence




Kalimat Tanya (Hal Tersembunyi)

Berikut ini akan kami jelaskan beberapa hal tentang seluk-beluk kalimat tanya yang jarang dibahas pada buku-buku Grammar. Anda hanya akan mendapatinya di situs ini. Berikut penjelasannya:

Untuk mendapatkan jawaban atau informasi yang lebih terperinci, kita dapat menambahkan exactly dan precisely pada kalimat tanya.

  • Where does he hide the ball exactly?
    (Persisnya, dimana dia sembunyikan bolanya?)

  • What precisely the job involve?
    (Persisnya, pekerjaannya apa saja?)


Kebalikan dari penjelasan diatas, untuk mendapatkan jawaban atau informasi yang bersifat umum maka kita dapat menggunakan roughly, approximately, dan about.

  • Roughly how many customers do you get in a day?
    (Kira-kira berapa banyak pelanggan yang kamu peroleh dalam sehari?)

  • Approximately how far is it?
    (Kira-kira berapa jauh itu?)

  • About what time does the train arrive?
    (Kira-kira jam berapa keretanya tiba?)


Ever dapat digunakan dengan kata tanya who, what, when, where, why dan how. Fungsi kata ini adalah untuk menunjukkan ekspresi terkejut, kadang-kadang dicampur dengan marah, kekaguman, atau bentuk emosi lainnya. Bandingkan perbedaannya dengan point (d) di bawah:

  • Who ever is that strange girl with Roger?
    (Siapa perempuan asing yang bersama Roger itu?)

  • What ever do you think you’re doing?
    (Menurutmu apa yang sedang kamu lakukan?)

  • When ever the game starts, I don’t care!
    (Kapanpun pertandingan itu dimulai, saya tidak perduli!)

  • Why ever don’t you tell me you are coming?
    (Mengapa tidak kamu bilang ke saya kalau kamu akan datang?)


Berbeda dengan penjelasan di atas, kata ever yang melekat pada kata tanya seperti whoever, whatever, whichever, whenever, wherever, dan however berfungsi sebagai kata penghubung (Conjunction).

  • Whoever telephones, tell him I’m out.
    (Siapapun yang menelpon, tolong katakan kalau saya sedang keluar)

  • Whatever you do, I always love you.
    (Apapun yang kamu lakukan, saya selalu mencintaimu)

  • I take whichever tent you are not using.
    (Saya ambil tenda yang mana saja yang tidak sedang kamu gunakan)

  • You can phone me whenever you like.
    (Kamu boleh menelpon saya kapanpun kamu suka)

  • Wherever you go you will find Coca-Cola.
    (Kemanapun kamu pergi kamu pasti akan menjumpai Coca-Cola)

  • However you travel, it will take you at least two days.
    (Bagaimanapun caranya kamu bepergian, itu akan memakan waktu paling sedikit dua hari)


Beberapa pertanyaan dapat dijawab dengan sebuah kata, frase atau dengan jawaban yang panjang. Fungsi ini biasanya untuk memberikan jawaban langsung atas pertanyaan yang diberikan.

  • What color is your car?
    (Apa warna mobilmu?)

    • It is blue. = Jawaban yang normal kita gunakan.




Bentuk jawaban lain seperti penjelasan di atas adalah:

  • What color is your car? ~ Blue

  • When is your exam? ~ Next Thursday

  • Budi : How is Lucy? (Apa kabarnya Lusi?)
    Andi : Oh, a lot better, thank you. She will be back at work next week.
    (Oh, sudah baikan. Dia akan bekerja kembali minggu depan)


Kadang-kadang kita juga bisa menggunakan Of Course untuk menggantikan Yes dan I’m afraid untuk menggantikan No.

  • Am I the winner? ~ Of course, you are
    (Apakah saya pemenangnya? ~ Tentu saja, kamu)

  • Do you fail in the test? ~ I’m afraid I do.
    (Apakah kamu gagal dalam ujian itu? ~ Saya takut, iya)


Kita sering menambahkan informasi atau komentar setelah jawaban yes atau no, atau setelah jawaban yang singkat.

  • Are you late? ~ Yes, I miss the bus.
    (Apakah kamu terlambat? ~ Ya, saya ketinggalan bus)

  • Does John get the job he wants? ~ No, he doesn’t, unfortunately.
    (Apakah John mendapatkan pekerjaan yang dia inginkan? ~ sayangnya tidak)

  • Does Mary see the film? ~ Yes, she does. She really enjoys it very much.
    (Apakah Mary menonton film itu? ~ Ya. Dia sangat menikmatinya)


Secara tata bahasa yang baik, normalnya, kita tidak dibolehkan memberikan jawaban yang singkat untuk sebuah kalimat permintaan, penawaran, undangan atau saran.

  • Can I use your phone? ~ Of course (BUKAN: Yes, you can)

  • Would you like to come to my party? ~ Yes, I’d love to. Thank you very much (BUKAN: Yes, I would)

  • Shall we have a coffee? ~ Good idea (BUKAN: Yes, we shall)


Namun jika kita menolak sebuah permintaan, penawaran, undangan atau saran, maka jawabannya juga tidak singkat. Kita harus memberikan alasan mengapa kita menolaknya.

  • Can I use your phone? ~ Sorry, someone is using it at the moment (BUKAN: No, you can’t)

  • Would you like to come to my party? ~ I’d love to, but I will be away this weekend (BUKAN: No, I wouldn’t)


Negative Question


Kadangkala kita sering menjumpai kalimat tanya yang diawali dengan bentuk negatif, dan pengaturannya adalah sebagai berikut:

Negative Yes/No Question sering digunakan untuk menyatakan ekspresi terkejut, mengeluh atau meminta pendengar (orang yang kita tanya) untuk setuju dengan pendapat kita.

  • Aren’t you ready yet? –> Ekspresi terkejut
    (Loh kok belum siap juga?)

  • Doesn’t she understand? –> Mengeluh
    (Kok nggak paham-paham juga sih dia?)

  • Isn’t there a quicker way? –> Meminta pendengar untuk setuju
    (Bukankah ada cara yang lebih cepat?)


Menjawab Negative Yes/No Question, Yes atau No digunakan sesuai dengan fakta, bukan berdasarkan bentuk kalimat tanyanya.

  • Don’t you know her? (Apakah kamu tidak mengenalnya?)

    • Yes, I do (Jika memang Anda kenal dia)

    • No, I don’t (Jika memang Anda tidak kenal dia)




Negative Wh-Question dengan why biasanya digunakan untuk menyatakan keluhan.

  • Why isn’t the job done?
    (Mengapa pekerjaan itu belum juga dilakukan?)

  • Why doesn’t she understand?
    (Mengapa dia tidak paham-paham juga sih?)

  • Why isn’t she here?
    (Mengapa dia tidak disini?)


Kita bisa menggunakan Why don’t we/you…? atau Why not + Verb…? untuk memberikan saran.

  • Why don’t you take a taxi?
    (Kenapa kamu tidak naik taksi saja?)

  • Why don’t we take a taxi?
    (Kenapa kita tidak naik taksi saja?)

  • Why not use your Credit Card?
    (Kenapa tidak pakai Kartu Kreditmu saja?)


Negative Wh-Question dengan who, what atau which biasanya digunakan untuk meminta informasi.

  • Who doesn’t return this library book?
    (Siapa yang belum mengembalikan buku perpustakaan ini?)

  • What don’t you understand?
    (Apanya yang tidak kamu pahami?)

  • Which computer doesn’t work?
    (Komputer mana yang tidak hidup?)


Alternative Question


Alternative Question adalah jenis pertanyaan yang mirip dengan Yes/No Question, namun cara menjawabnya berbeda.

  • Do you want fish? ~ Yes, I do –> General Yes/No Question.
    (Apakah kamu mau ikan?)

  • Do you want fish or lamb? ~ Fish, please –> Alternative Question.
    (Apakah kamu mau ikan atau daging kambing?)


Tag Question


Tag Question adalah sebuah kalimat pernyataan yang diubah menjadi sebuah pertanyaan dengan menambahkan “Tag” seperti “right?” di akhir kalimatnya. Jenis pertanyaan ini dapat dijawab dengan Yes atau No. Kadangkala Tag Question tidak membutuhkan jawaban, sebab orang yang memberikan pertanyaan hanya ingin menegaskan saja.

  • You remember me, right? ~ Yes, I do.
    (Kamu masih ingat saya, bukan?)

  • She comes alone, right? ~ No, she does. She comes with Ali.
    (Dia datang sendiri, bukan?)

  • You don’t like me, right?
    (Kamu tidak suka saya, bukan?)


Spoken Question


Dalam percakapan Bahasa Inggris, khususnya pada percakapan tidak resmi, pertanyaan tidak selalu memiliki pola seperti yang telah kita bahas pada materi sebelumnya. Kebanyakan pertanyaan model ini adalah bentuk kalimat biasa, namun diubah menjadi pertanyaan dengan cara menaikkan intonasi di akhir kalimatnya?

Selain fungsinya beragam, bentuk jawaban dari Spoken Question ini juga beragam, tergantung situasi percakapan tersebut.

  • That’s your boss? –> Ingin mengkonfirmasi sesuatu
    (Saya kira itu bossnya, bukan?)

  • That’s your boss? –> Ekspresi terkejut
    (Orang kecil dan masih muda itu bosmu?)

  • Is that your boss? –> Pertanyaan biasa mencari informasi
    (Apakah itu bosmu?)

Order of Adjectives



Kata sifat (Adjectives) khususnya yang berada sebelum kata benda dapat disusun beberapa kata sifat. Memang hampir tidak mungkin ada suatu kata benda yang mempunyai keterangan sebanyak apa yang akan kita jelaskan berikut ini. Namun setidaknya kita mempunyai gambaran tentang aturan bagaimana menyusun lebih dari 1 kata sifat sebelum kata benda.

Sebelum mempelajari bagian ini, coba Anda pilih mana frasa yang benar dari 2 frasa yang ada di bawah ini.

  • Perempuan tua yang kaya, atau

  • Perempuan kaya yang tua.


Dalam bahasa Indonesia, kedua frasa di atas, hampir tidak ada masalah. Namun dalam bahasa Inggris, salah satu diantaranya tidak sesuai dengan standard tata bahasa. Mari kita ingat urutan kata sifat yang benar di depan kata benda.

DOSASCOMP



  1. D = Determiner (the, a, an, some, dll)

  2. O = Opinion (beautiful, rich, diligent, dll)

  3. S = Size (big, small, long, dll)

  4. A = Age (young, old, new)

  5. S = Shape (round, fat, thin, dll)

  6. C = Color (white, yellow, red, dll)

  7. O = Origin (Italy, Indonesia, Malaysia, dll)

  8. M = Material (rubber, plastic, cotton, dll)

  9. P = Purpose (tennis, school, dll)

  10. Kata Benda


Mari kita urutkan kata-kata sifat yang ada dalam frasa di atas:

Perempuan = Kata benda (letaknya terakhir = No. 10 setelah purpose)

  • Kaya = Kata Sifat = Opinion (No. 2)

  • Tua = Kata Sifat = Age (no. 4)


Jadi urutan yang benar adalah 2, 4, 10
Kaya, tua, perempuan = Rich old lady

Contoh lainnya:

  • I have a beautiful large house.
    (Saya punya sebuah rumah besar yang cantik)

  • She has an expensive tennis racket.
    (Dia punya raket tenis yang mahal)


Parallel Comparison

Kita sering mempelajari tentang Degree of Comparison atau tingkat perbandingan. Materi ini akan kami bahas khusus secara terpisah, sehingga kita tidak akan mendiskusikannya disini. Parallel Comparison adalah perbandingan yang menggunakan pola yang agak sedikit berbeda dengan Degree of Comparison. Pola Parallel Comparison ini sering kita gunakan dalam percakapan ataupun dalam bentuk tulisan.

Rumus Parallel Comparison



  • the + comparative, the + comparative (semakin…, semakin…)

  • Comparative and comparative (makin lama makin …)


Contoh kalimat:

  • The harder you study, the better chance you’ll get.
    (makin keras kamu belajar, makin baik pula peluang yang akan kamu peroleh)

  • You look more and more beautiful.
    (kamu makin lama makin cantik)

  • You are better and better.
    (Kamu makin lama makin bagus saja)