Senin, 22 September 2014

Rise and Raise

Apa perbedaan antara rise dan raise? Salah satu perbedaannya adalah bentuk kata Kerja ke-2 dan ke-3 nya, yaitu Rise adalah irregular verb: rise / rose / risen, dan Raise adalah regular verb: raise / raised / raised. Untuk mengetahui perbedaan penggunaannya, silahkan ikuti petunjuk di bawah ini:

Walaupun arti keduanya sama-sama “naik”, namun perbedaannya adalah rise adalah intransitive verb (tidak membutuhkan objek), sedangkan raise adalah transitive verb (membutuhkan objek):

  • The sun rises in the east.
    (Matahari terbit di sebelah Timur)

  • The temperature rose to 100 degrees.
    (Suhunya naik hingga 100 derjat)

  • Mary raised her hand.
    (Mary mengangkat tangannya /tunjuk tangan)

  • The government is going to raise taxes.
    (Pemerintah akan menaikkan pajak)


Kalau sesuatu itu naik dengan sendirinya, maka gunakan rise (contohnya matahari terbit), Namun kalau sesuatu itu tidak naik dengan sendirinya, atau karena sesuatu yang lain, maka gunakan raise (contohnya mengangkat tangan, pemerintah menaikkan harga BBM, dll).

Must and Have to

Kita gunakan “must” untuk menunjukkan kalau kita itu yakin akan sesuatu dan sesuatu itu pasti benar adanya. Biasanya diikuti dengan alasan yang kuat. Untuk membuat penjelasan ini semakin jelas, silahkan lihat contoh kalimat-kalimat di bawah ini: Selamat Belajar.


  • You must be worried that your daughter is so late coming home.
    (Kamu harusnya khawatir jika putrimu pulangnya larut malam)

  • I can’t remember what I did with it. I must be getting old.
    (Saya tidak ingat apa yang telah saya lakukan. Ini pasti karena faktor umur)

  • It must be nice to live in Jogjakarta.
    (Sepertinya senang sekali bisa tinggal di Jogjakarta)


Kita juga menggunakan “must” untuk mengekspresikan keharusan yang kuat. Artinya pembicara hampir sangat setuju akan keharusan tersebut.




  • You must go to bed earlier.
    (Kamu harus cepat tidur)

  • They must do something about it.
    (Mereka harus melakukan sesuatu)

  • You must come and see us some time.
    (Anda harus datang dan menemui kami kapan-kapan)


Kita gunakan “have to” untuk mengekspresikan keharusan yang sangat kuat. Keharusan yang timbul karena faktor luar.




  • I have to arrive at work at 7. My boss is very strict.
    (Saya terpaksa harus tiba di kantor jam 7. Bos saya orangnya keras)

  • We have to give him our answer today or lose out on the contract.
    (Kami terpaksa harus memberikan jawaban hari ini, kalau tidak, kontrak kami dikalahkan)

  • You have to pass your exams or the university will not accept you.
    (Kamu harus lulus ujian atau universitas itu tidak akan menerimamu)


Dalam British English, digunakan “have got to” yang artinya sama dengan “have to”.




  • I’ve got to take this book back to the library or I’ll get a fine.
    (Saya harus mengembalikan buku ini ke perpustakaan, kalau tidak saya akan kena denda)

  • We’ve got to finish now as somebody else needs this room.
    (Kami harus selesai sekarang karena seseorang membutuhkan ruangan ini)


Kita bisa juga gunakan “will have to“ untuk membicarakan keharusan. Sama seperti Must, keharusan yang bersumber dari diri pribadi yang menyatakan “memang“ sesuatu itu harus.




  • I’ll have to speak to him.
    (Memang saya harus berbicara dengannya)

  • They’ll have to do something about it.
    (Mereka memang harus melakukan sesuatu untuk mengatasi hal itu)


Mustn’t artinya dilarang.




  • We mustn’t talk about it. It’s confidential.
    (Kita dilarang membicarakannya. Ini rahasia)

  • I mustn’t eat chocolate. It’s bad for me.
    (Saya dilarang makan coklat. Coklat tidak bagus untuk kesehatan saya)

  • You mustn’t phone me at work. We aren’t allowed personal calls.
    (Kamu tidak boleh menelpon saya saat jam kerja. Tidak diijinkan untuk melakukan panggilan pribadi)


Gunakan “don’t have to“ (atau “haven’t got to” dalam British English) untuk bentuk negatif dari have to.




  • We don’t have to get there on time. The boss is away today.
    (Kita tidak mesti sampai di kantor tepat waktu, soalnya bos lagi keluar)

  • You don’t have to come if you don’t want to.
    (Kamu tidak mesti harus datang jika kamu tidak mau datang)


Much and Many

Much dan many adalah Determiner. Much digunakan untuk kata benda tidak dapat dihitung dan many untuk kata benda jamak. Arti kedua kata tersebut sama, yaitu “banyak”. Perhatikan contoh kalimat-kalimat dan penjelasan di bawah ini:

  • There isn’t much sugar.
    (Gulanya sedikit)

  • Do you have many relations in America?
    (Apakah kamu punya banyak kenalan di Amerika?)


Much dan many digunakan dalam kalimat negatif dan kalimat tanya.

  • We didn’t have much luck today.
    (Kami tidak begitu beruntung hari ini)

  • Have you got much more work to do?
    (Apakah Anda punya banyak pekerjaan?)

  • There aren’t many hotels in this town.
    (Tidak banyak hotel di kota ini)


Much tidak digunakan dalam kalimat postif/affirmatif. Sebagai penggantinya, kita gunakan a lot of atau lots of:

  • He has got a lot of money (BUKAN much money)
    (Dia punya banyak uang)

  • There is a lot of rain coming later today (BUKAN much rain)
    (Hujannya deras sekali hari ini)


Many sering juga dipakai dalam kalimat positif/affirmatif. Tetapi lebih baik gunakan a lot of atau lots of:

  • There are many ways to approach this (or lots of ways)
    (Banyak cara untuk melakukan pendekatan atas hal ini)

  • Many people are living below the poverty line (or lots of people)
    (Masih banyak orang yang hidup di bawah garis kemiskikan)


Much dapat dipakai dalam kalimat affirmatif, namun didahului oleh so, tooas: atau

  • There is so much work to be done.
    (Banyak pekerjaan yang harus dikerjakan)

  • I think that he has got too much responsibility.
    (Saya rasa dia memiliki tanggung jawab yang terlalu besar)

  • Drink as much water as possible during the race.
    (Minumlah sebanyak-banyaknya saat berlomba)

May and Might

Might merupakan bentuk past dari “May”. Keduanya mempunyai arti yang sama, yaitu “boleh, mungkin”. Walaupun mempunyai arti yang sama, pastilah ada beda fungsi dan kegunaan dari kedua kata tersebut. Perhatikan penjelasan di bawah ini:

May


Kita menggunakan ‘may’ untuk meminta ijin. Namun kata ini agak kurang formal dan jarang dipakai dalam percakapan bahasa Inggris modern

  • May I borrow your pen?
    (Boleh saya pinjam pena Anda?)

  • May we think about it?
    (Apakah kita boleh memimirkannya?)

  • May I go now?
    (Apakah saya boleh pergi sekarang?)


Kita memamaki ‘may’ untuk menyatakan “Mungkin”

  • It may rain later today.
    (Hari ini mungkin akan turun hujan)

  • I may not have time to do it today.
    (Saya mungkin tidak punya banyak waktu untuk melakukannya hari ini)

  • Peter may come with us.
    (Peter mungkin akan datang bersama kami)


Might


Kita memakai ‘might‘ untuk menyatakan mungkin, tapi dengan kadar kemungkinan yang kita buat itu kecil untuk terjadi dibandingkan dengan kita menggunakan ‘May’. Kata “might” ini lebih sering dipakai dalam percapakan Bahasa Inggris.

  • She might be at home by now but it’s not sure at all.
    (Dia mungkin ada di rumah saat ini namun saya tidak begitu yakin)

  • It might rain this afternoon.
    (Sore ini mungkin hujan akan turun)

  • I might not have time to go to the shops for you.
    (Saya mungkin tidak ada waktu untuk berbelanja untuk mu)


Untuk menyatakan mungkin di masa lampau, kita gunakan ‘might have’.

  • He might have tried to call while I was out.
    (Dia mungkin telah mencoba untuk menghubungi ketika saya sedang keluar)

  • I might have dropped it in the street.
    (Saya mungkin telah menjatuhkannya di jalan)

Make and Do

Salah satu bentuk yang banyak dibahas dalam tata bahasa (Grammar) Bahasa Inggris adalah Make dan Do. Keduanya agak sedikit membingungkan dalam penggunaannya. Untuk itu, perhatikan penjelasan di bawah ini untuk mengetahui perbedaan penggunaan kedua kata tersebut.

Do digunakan untuk menggambarkan sebuah aktivitas tanpa dijelaskan apa yang sedang dikerjakan itu:

  • I’m going to do something that everyone won’t believe!
    (Saya akan melakukan sesuatu yang setiap orang akan sulit mempercayainya)

  • We did some things around the house on the weekend.
    (Kami mengerjakan beberapa hal di rumah pada akhir pekan)


Do digunakan untuk menggambarkan tentang pekerjaan atau tugas:

  • I didn’t do any work today.
    (Saya tidak melakukan apa-apa hari ini)

  • My mother usually does the housework during the week.
    (Ibu saya biasanya mengerjakan pekerjaan-pekerjaan rumah)

  • Have you done your homework?
    (Apakah kamu sudah mengerjakan PR mu?)


Make digunakan untuk menjelaskan tentang membangun, memproduksi, atau menghasilkan sesuatu, dll.

  • Mr. Brown made a tree house for his children.
    (Tuan Brown membuatkan rumah pohon untuk anak-anaknya)

  • Who made this lovely birthday cake?
    (Siapa yang membuat kue ulang tahun yang cantik ini?)

Minggu, 21 September 2014

Double Negatives

Double Negatives adalah peletakan 2 bentuk negatif dalam 1 kalimat. Nah, apabila kedua bentuk negatif tersebut kita gunakan untuk menjelaskan 1 hal yang sama, maka maknanya akan menjadi positif. Oleh karena itu, berhati-hatilah dalam menggunakannya.

  • I am not going to invite no one.
    (Saya akan mengundang seseorang)

  • She can't make friends with nobody.
    (Dia bisa berteman dengan siapa saja)


Ini berlaku juga untuk kata-kata yang dianggap negatif seperti never, few, little dan sejenisnya.

  • I never invite no one.
    (Saya pernah mengundang seseorang)

  • She does not have little information for you.
    (Dia punya banyak informasi untukmu)


Jadi bagaimana caranya membuat bentuk negatif yang benar dari kedua kalimat di atas? Caranya adalah Anda cukup membuat 1 bentuk negatif saja, perhatikan bentuknya berikut ini:

  • I am not going to invite anyone, ATAU

  • I am going to invitey no one.



  • I never invite anyone.

  • She has little information for you.



  • She can't make friends with anybody, ATAU

  • She can't make friends with nobody.

Klasifikasi Kalimat

Berdasarkan penggunaannya, kalimat terbagi atas:



1) Declarative Sentence, yaitu kalimat berita/pernyataan, positif maupun negatif, benar maupun bohong.

  • We are happy.

  • She is not at home today


2) Interrogative Sentence, yaitu Kalimat Tanya. Kalimat Tanya terbagi lagi atas:

(a) Yes/No Question, yaitu pertanyaan yang jawabannya ya atau tidak.

  • Is John a doctor?

  • Can you swim well?

  • Has she called the police?


(b) Wh-Question mengajak pembicara untuk mengetahui lebih jauh tentang sebuah topic pembicaraan.

  • What is your name?

  • Where do you live?

  • Which one is your book?


Perhatikan contoh sederhana berikut ini:

Susie invites Alex to her party tonight.

  • Who invites Alex to her party tonight?

  • What does Susie do to Alex to her party tonight?

  • Whom does Susie invite to her party tonight?

  • Where does Susie invite Alex tonight?

  • When does Susie invite Alex to her party?


Perhatikan kelima contoh kalimat diatas!. Bahwa kita tidak menggunakan do, does, atau did setelah who. Sedangkan do, does, did dipakai untuk selainnya.

(c) Embedded Question adalah pertanyaan yang ada di dalam suatu pernyataan lain. Contoh pertanyaan seperti dalam Bahasa Indonesia adalah “saya tidak tahu apakah dia mau pergi atau tidak.”

Ada 2 cara untuk membentuk Embedded Question, yaitu:

  • Jika di dalam suatu pernyataan terdapat kalimat Tanya (8W 1 H), maka gunakan langsung kata Tanya tersebut.

  • Jika tidak terdapat kata Tanya, maka gunakan “whether” untuk menggantikan kata “apakah”.


Catatan:

Susunan kalimat setelah kata Tanya “whether” dalam Embedded Question harus kembali ke dalam susunan normal ( S + V + dll) dan tidak ada tanda tanya di akhir kalimat.

Contoh:

“Saya tidak tahu dimana Alex tinggal”

  • I do not know where Alex lives. (benar)

  • I do not know where does Alex live. (salah)

  • I do not know where Alex lives ? (salah)

  • I do not know where does Alex live? (salah)


“Ibu saya ingin tahu apakah kalian akan pergi besok.”

  • My mother wonders whether you will go tomorrow. (benar)

  • My mother wonders will you go tomorrow. (salah)


3) Imperative Sentence, yaitu Kalimat perintah yang mencakup kalimat permohonan, do’a dan sebagainya.

Bentuk kalimat ini subjek kalimatnya adalah “you”, namun dalam penulisan dan pengucapan selalu tidak disebutkan. Kemudian kata “please” biasanya ditambahkan di awal atau akhir kalimat. Namun kalau “please” diletakkan di akhir kalimat, maka didahului oleh “koma”. Selain itu, di akhir kalimat selalu ditambahkan “tanda seru” jika “please” ada di awal kalimat dan “tanda Tanya” jika “please” ada di akhir kalimat.

a) Positive Imperative

(1) Diawali dengan kata kerja

  • Open the door, please?

  • Please pass me the sugar!


Perbedaan antara “please” di awal kalimat dengan di akhir kalimat adalah sebagai berikut:

  • Please” di awal kalimat berarti perintah, dan

  • Please” di akhir kalimat berarti sebuah permintaan.


(2) Diawali dengan selain kata kerja

  • Be careful, please?

  • Please be patient!


b) Negative Imperative (Larangan)

(1) Diawali dengan kata kerja

  • Please don’t spit on the floor!

  • Don’t smoke here, please?


(2) Diawali dengan selain kata kerja

  • Don’t be lazy!

  • Don’t be late!


4) Exclamatory Sentence, yaitu Kalimat yang menyatakan seruan, terkejut, marah dll yang bersifat spontan. Setidaknya ada 3 pola untuk membentuk kalimat seru ini, yaitu:

  • What + Noun (phrase) + Subject + Verb (untuk Nouns jamak dan tidak dapat dihitung)

  • What a + Noun (phrase) (untuk Nouns tunggal dan dapat dihitung)

  • How + Adjectives/Adverbs (phrase) + Subject + verb


Contoh:

  • What beautiful cars you have!

  • What a lovely girl she is

  • How beautiful you are!


Exclamatory sentence dapat juga berupa ungkapan-ungkapan kata seru (interjection, yang akan dijelaskan di belakang)

  • God heaven!

  • May god bless you!

  • Thank God!


Berdasarkan Struktur kalimatnya, kalimat terbagi atas:

a) Simple Sentence (Kalimat Sederhana), yaitu kalimat yang memiliki 1 gagasan atau ide bicara saja. Artinya kalimat yang hanya terdiri dari 1 kata kerja utama saja.

  • A teacher teaches in front of the class.

  • The students listen their teacher carefully.

  • We can’t make him come early.


b) Compound Sentence (Kalimat Majemuk), yaitu kalimat yang terdiri dari 2 ide pembicaraan yang disatukan oleh kata sambung (Conjunctions). Kalimat ini terdiri dari induk kalimat dan anak kalimat. Anak kalimat dimulai dengan kata sambung seperti and, but, because, when, while, for, since, dll.

  • Anne is diligent but her sister isn’t.

  • I will buy a car if my mother gives me the money today.

  • She can pass the exam because she studies hard.


Kalimat yang bercetak miring di atas adalah anak kalimat. Anak kalimat adalah apabila kalimat tersebut berdiri sendiri (tanpa induk kalimatnya), kalimat tersebut tidak dapat dimengerti maksudnya. (but her sister isn’t = tetapi kakaknya tidak). Pada kalimat tersebut, kita tidak mengerti begitu saja maksudnya tanpa induk kalimatnya.

c) Complex Sentence (Kalimat Sempurna), yaitu kalimat yang hampir sama dengan kalimat majemuk, namun bisa terdiri dari lebih dari 1 anak kalimat dan dihubungkan dengan kata penghubung (Relative Pronouns) seperti who, whom, whose, that, dan which.

  • The man who cuts my hair is my uncle.

  • I am waiting for the boy whom you are talking about.

  • The house of which door is brown is mine.


d) Compound-complex Sentence (Kalimat majemuk sempurna), yaitu kalimat yang merupakan gabungan dan kombinasi dari kedua kalimat di atas, yaitu kalimat yang terdiri dari 1 atau lebih induk kalimat dan 1 atau lebih anak kalimat.

  • I have just phoned Ted who had told you that he would come to your house tomorrow and asked him to bring his wife along.

  • Jack whose mother teaches you English wants to come to my house today although I have told him that I will not be at home today because I have had an appointment with anybody.

  • Even though I have studied hard every day, but I can’t pass the exam which is given to me.


Kesimpulan:


Klasifikasi Kalimat:



  • Berdasarkan Penggunaannya:

    • Declarative Sentence

    • Interrogative Sentence

      • Yes/No Question

      • Wh-Question

      • Embedded Question



    • Imperative Sentence

      • Positive Imperative

      • Negative Imperative



    • Exclamatory Sentence



  • Berdasarkan Struktur Kalimatnya:

    • Simple Sentence

    • Compound Sentence

    • Complex Sentence

    • Complex-Compound Sentence




Kalimat Tanya (Hal Tersembunyi)

Berikut ini akan kami jelaskan beberapa hal tentang seluk-beluk kalimat tanya yang jarang dibahas pada buku-buku Grammar. Anda hanya akan mendapatinya di situs ini. Berikut penjelasannya:

Untuk mendapatkan jawaban atau informasi yang lebih terperinci, kita dapat menambahkan exactly dan precisely pada kalimat tanya.

  • Where does he hide the ball exactly?
    (Persisnya, dimana dia sembunyikan bolanya?)

  • What precisely the job involve?
    (Persisnya, pekerjaannya apa saja?)


Kebalikan dari penjelasan diatas, untuk mendapatkan jawaban atau informasi yang bersifat umum maka kita dapat menggunakan roughly, approximately, dan about.

  • Roughly how many customers do you get in a day?
    (Kira-kira berapa banyak pelanggan yang kamu peroleh dalam sehari?)

  • Approximately how far is it?
    (Kira-kira berapa jauh itu?)

  • About what time does the train arrive?
    (Kira-kira jam berapa keretanya tiba?)


Ever dapat digunakan dengan kata tanya who, what, when, where, why dan how. Fungsi kata ini adalah untuk menunjukkan ekspresi terkejut, kadang-kadang dicampur dengan marah, kekaguman, atau bentuk emosi lainnya. Bandingkan perbedaannya dengan point (d) di bawah:

  • Who ever is that strange girl with Roger?
    (Siapa perempuan asing yang bersama Roger itu?)

  • What ever do you think you’re doing?
    (Menurutmu apa yang sedang kamu lakukan?)

  • When ever the game starts, I don’t care!
    (Kapanpun pertandingan itu dimulai, saya tidak perduli!)

  • Why ever don’t you tell me you are coming?
    (Mengapa tidak kamu bilang ke saya kalau kamu akan datang?)


Berbeda dengan penjelasan di atas, kata ever yang melekat pada kata tanya seperti whoever, whatever, whichever, whenever, wherever, dan however berfungsi sebagai kata penghubung (Conjunction).

  • Whoever telephones, tell him I’m out.
    (Siapapun yang menelpon, tolong katakan kalau saya sedang keluar)

  • Whatever you do, I always love you.
    (Apapun yang kamu lakukan, saya selalu mencintaimu)

  • I take whichever tent you are not using.
    (Saya ambil tenda yang mana saja yang tidak sedang kamu gunakan)

  • You can phone me whenever you like.
    (Kamu boleh menelpon saya kapanpun kamu suka)

  • Wherever you go you will find Coca-Cola.
    (Kemanapun kamu pergi kamu pasti akan menjumpai Coca-Cola)

  • However you travel, it will take you at least two days.
    (Bagaimanapun caranya kamu bepergian, itu akan memakan waktu paling sedikit dua hari)


Beberapa pertanyaan dapat dijawab dengan sebuah kata, frase atau dengan jawaban yang panjang. Fungsi ini biasanya untuk memberikan jawaban langsung atas pertanyaan yang diberikan.

  • What color is your car?
    (Apa warna mobilmu?)

    • It is blue. = Jawaban yang normal kita gunakan.




Bentuk jawaban lain seperti penjelasan di atas adalah:

  • What color is your car? ~ Blue

  • When is your exam? ~ Next Thursday

  • Budi : How is Lucy? (Apa kabarnya Lusi?)
    Andi : Oh, a lot better, thank you. She will be back at work next week.
    (Oh, sudah baikan. Dia akan bekerja kembali minggu depan)


Kadang-kadang kita juga bisa menggunakan Of Course untuk menggantikan Yes dan I’m afraid untuk menggantikan No.

  • Am I the winner? ~ Of course, you are
    (Apakah saya pemenangnya? ~ Tentu saja, kamu)

  • Do you fail in the test? ~ I’m afraid I do.
    (Apakah kamu gagal dalam ujian itu? ~ Saya takut, iya)


Kita sering menambahkan informasi atau komentar setelah jawaban yes atau no, atau setelah jawaban yang singkat.

  • Are you late? ~ Yes, I miss the bus.
    (Apakah kamu terlambat? ~ Ya, saya ketinggalan bus)

  • Does John get the job he wants? ~ No, he doesn’t, unfortunately.
    (Apakah John mendapatkan pekerjaan yang dia inginkan? ~ sayangnya tidak)

  • Does Mary see the film? ~ Yes, she does. She really enjoys it very much.
    (Apakah Mary menonton film itu? ~ Ya. Dia sangat menikmatinya)


Secara tata bahasa yang baik, normalnya, kita tidak dibolehkan memberikan jawaban yang singkat untuk sebuah kalimat permintaan, penawaran, undangan atau saran.

  • Can I use your phone? ~ Of course (BUKAN: Yes, you can)

  • Would you like to come to my party? ~ Yes, I’d love to. Thank you very much (BUKAN: Yes, I would)

  • Shall we have a coffee? ~ Good idea (BUKAN: Yes, we shall)


Namun jika kita menolak sebuah permintaan, penawaran, undangan atau saran, maka jawabannya juga tidak singkat. Kita harus memberikan alasan mengapa kita menolaknya.

  • Can I use your phone? ~ Sorry, someone is using it at the moment (BUKAN: No, you can’t)

  • Would you like to come to my party? ~ I’d love to, but I will be away this weekend (BUKAN: No, I wouldn’t)


Negative Question


Kadangkala kita sering menjumpai kalimat tanya yang diawali dengan bentuk negatif, dan pengaturannya adalah sebagai berikut:

Negative Yes/No Question sering digunakan untuk menyatakan ekspresi terkejut, mengeluh atau meminta pendengar (orang yang kita tanya) untuk setuju dengan pendapat kita.

  • Aren’t you ready yet? –> Ekspresi terkejut
    (Loh kok belum siap juga?)

  • Doesn’t she understand? –> Mengeluh
    (Kok nggak paham-paham juga sih dia?)

  • Isn’t there a quicker way? –> Meminta pendengar untuk setuju
    (Bukankah ada cara yang lebih cepat?)


Menjawab Negative Yes/No Question, Yes atau No digunakan sesuai dengan fakta, bukan berdasarkan bentuk kalimat tanyanya.

  • Don’t you know her? (Apakah kamu tidak mengenalnya?)

    • Yes, I do (Jika memang Anda kenal dia)

    • No, I don’t (Jika memang Anda tidak kenal dia)




Negative Wh-Question dengan why biasanya digunakan untuk menyatakan keluhan.

  • Why isn’t the job done?
    (Mengapa pekerjaan itu belum juga dilakukan?)

  • Why doesn’t she understand?
    (Mengapa dia tidak paham-paham juga sih?)

  • Why isn’t she here?
    (Mengapa dia tidak disini?)


Kita bisa menggunakan Why don’t we/you…? atau Why not + Verb…? untuk memberikan saran.

  • Why don’t you take a taxi?
    (Kenapa kamu tidak naik taksi saja?)

  • Why don’t we take a taxi?
    (Kenapa kita tidak naik taksi saja?)

  • Why not use your Credit Card?
    (Kenapa tidak pakai Kartu Kreditmu saja?)


Negative Wh-Question dengan who, what atau which biasanya digunakan untuk meminta informasi.

  • Who doesn’t return this library book?
    (Siapa yang belum mengembalikan buku perpustakaan ini?)

  • What don’t you understand?
    (Apanya yang tidak kamu pahami?)

  • Which computer doesn’t work?
    (Komputer mana yang tidak hidup?)


Alternative Question


Alternative Question adalah jenis pertanyaan yang mirip dengan Yes/No Question, namun cara menjawabnya berbeda.

  • Do you want fish? ~ Yes, I do –> General Yes/No Question.
    (Apakah kamu mau ikan?)

  • Do you want fish or lamb? ~ Fish, please –> Alternative Question.
    (Apakah kamu mau ikan atau daging kambing?)


Tag Question


Tag Question adalah sebuah kalimat pernyataan yang diubah menjadi sebuah pertanyaan dengan menambahkan “Tag” seperti “right?” di akhir kalimatnya. Jenis pertanyaan ini dapat dijawab dengan Yes atau No. Kadangkala Tag Question tidak membutuhkan jawaban, sebab orang yang memberikan pertanyaan hanya ingin menegaskan saja.

  • You remember me, right? ~ Yes, I do.
    (Kamu masih ingat saya, bukan?)

  • She comes alone, right? ~ No, she does. She comes with Ali.
    (Dia datang sendiri, bukan?)

  • You don’t like me, right?
    (Kamu tidak suka saya, bukan?)


Spoken Question


Dalam percakapan Bahasa Inggris, khususnya pada percakapan tidak resmi, pertanyaan tidak selalu memiliki pola seperti yang telah kita bahas pada materi sebelumnya. Kebanyakan pertanyaan model ini adalah bentuk kalimat biasa, namun diubah menjadi pertanyaan dengan cara menaikkan intonasi di akhir kalimatnya?

Selain fungsinya beragam, bentuk jawaban dari Spoken Question ini juga beragam, tergantung situasi percakapan tersebut.

  • That’s your boss? –> Ingin mengkonfirmasi sesuatu
    (Saya kira itu bossnya, bukan?)

  • That’s your boss? –> Ekspresi terkejut
    (Orang kecil dan masih muda itu bosmu?)

  • Is that your boss? –> Pertanyaan biasa mencari informasi
    (Apakah itu bosmu?)

Order of Adjectives



Kata sifat (Adjectives) khususnya yang berada sebelum kata benda dapat disusun beberapa kata sifat. Memang hampir tidak mungkin ada suatu kata benda yang mempunyai keterangan sebanyak apa yang akan kita jelaskan berikut ini. Namun setidaknya kita mempunyai gambaran tentang aturan bagaimana menyusun lebih dari 1 kata sifat sebelum kata benda.

Sebelum mempelajari bagian ini, coba Anda pilih mana frasa yang benar dari 2 frasa yang ada di bawah ini.

  • Perempuan tua yang kaya, atau

  • Perempuan kaya yang tua.


Dalam bahasa Indonesia, kedua frasa di atas, hampir tidak ada masalah. Namun dalam bahasa Inggris, salah satu diantaranya tidak sesuai dengan standard tata bahasa. Mari kita ingat urutan kata sifat yang benar di depan kata benda.

DOSASCOMP



  1. D = Determiner (the, a, an, some, dll)

  2. O = Opinion (beautiful, rich, diligent, dll)

  3. S = Size (big, small, long, dll)

  4. A = Age (young, old, new)

  5. S = Shape (round, fat, thin, dll)

  6. C = Color (white, yellow, red, dll)

  7. O = Origin (Italy, Indonesia, Malaysia, dll)

  8. M = Material (rubber, plastic, cotton, dll)

  9. P = Purpose (tennis, school, dll)

  10. Kata Benda


Mari kita urutkan kata-kata sifat yang ada dalam frasa di atas:

Perempuan = Kata benda (letaknya terakhir = No. 10 setelah purpose)

  • Kaya = Kata Sifat = Opinion (No. 2)

  • Tua = Kata Sifat = Age (no. 4)


Jadi urutan yang benar adalah 2, 4, 10
Kaya, tua, perempuan = Rich old lady

Contoh lainnya:

  • I have a beautiful large house.
    (Saya punya sebuah rumah besar yang cantik)

  • She has an expensive tennis racket.
    (Dia punya raket tenis yang mahal)


Parallel Comparison

Kita sering mempelajari tentang Degree of Comparison atau tingkat perbandingan. Materi ini akan kami bahas khusus secara terpisah, sehingga kita tidak akan mendiskusikannya disini. Parallel Comparison adalah perbandingan yang menggunakan pola yang agak sedikit berbeda dengan Degree of Comparison. Pola Parallel Comparison ini sering kita gunakan dalam percakapan ataupun dalam bentuk tulisan.

Rumus Parallel Comparison



  • the + comparative, the + comparative (semakin…, semakin…)

  • Comparative and comparative (makin lama makin …)


Contoh kalimat:

  • The harder you study, the better chance you’ll get.
    (makin keras kamu belajar, makin baik pula peluang yang akan kamu peroleh)

  • You look more and more beautiful.
    (kamu makin lama makin cantik)

  • You are better and better.
    (Kamu makin lama makin bagus saja)

Sentence Structures

Sentence (Kalimat) adalah susunan kata-kata yang berpola tertentu yang membentuk satu kesatuan makna yang dapat dipahami dengan baik. Apabila ada kata-kata yang tersusun namun tidak mempunyai makna sama sekali dan tidak dapat dipahami maksudnya itu berarti bukan kalimat. Perhatikan contoh-contoh kalimat bahasa Indonesia di bawah ini:

Contoh:

  • Saya pergi ke Bali.

  • Mereka pepaya jatuh bingung sekali.


Perhatikan kedua contoh kalimat di atas. Kedua kalimat sama-sama terdiri dari beberapa kata yang tersusun, namun bedanya, contoh pertama dapat dipahami maknanya, sedangkan contoh kedua tidak dapat dipahami maksudnya. Contoh kedua bukanlah kalimat.

Lalu bagaimana susunan atau pola-pola kalimat dalam Bahasa Inggris? Ada beberapa pola dan susunan untuk membentuk sebuah kalimat dalam bahasa Inggris, yaitu:

1.  Subjek + Kata Kerja


Kata kerja yang digunakan pada pola ini adalah kata kerja Intransitif yaitu kata kerja yang tidak memiliki objek seperti go, sleep, freeze, rise, boil, bark, dll.

Contoh kalimat:

  • The dog barked.
    (Anjing itu menggonggong)

  • Water is boiling.
    (Air sedang mendidih)

  • My father sleeps.
    (Ayah saya tidur)


2. Subjek + Kata Kerja + Objek


Kata kerja yang digunakan pada pola ini adalah kata kerja transitif, yaitu kata kerja yang membutuhkan objek agar makna kalimat menjadi lengkap dan dapat dipahami.

Sebelum kita membahas contoh-contoh pola di atas, perhatikan contoh kalimat di bawah ini:

  • Saya makan. Makan apa? –> Saya makan mangga.

  • Saya pergi. Pergi apa? –> ????

  • Saya menulis. Menulis apa? –> Menulis surat.


Kalau kita perhatikan ketiga contoh kalimat di atas, maka contoh pertama dan ketiga adalah contoh kalimat yang menggunakan kata kerja transitif, karena kata-kata kerja yang digunakan membutuhkan objek agar makna kalimat itu sepenuhnya dapat dipahami dengan baik.

Bandingkan dengan contoh kalimat kedua, dimana, tanpa objek pun, kita sudah dapat memahaminya. Inilah perbedaan antara Kata Kerja Transitif dan Intransitif.

Contoh kalimat:

  • I eat a mango.
    (Saya makan sebuah mangga)

  • She writes a letter.
    (Dia menulis sebuah surat)

  • He called you.
    (Dia menelpon kamu)


3. Subjek + Kata Kerja + Pelengkap


Kata kerja yang digunakan padapola ini disebut juga dengan Linking Verbs seperti be, become, get, look, seem, taste, sound, dll.

Pelengkap pada pola ke-3 ini dapat berupa kata benda, frase kata benda, kata sifat, frase kata sifat, dll.

Contoh:

  • It is a book.
    (Ini sebuah buku)

  • You look beautiful.
    (Kamu kelihatan cantik)

  • She is rich.
    (Dia kaya)


4. Subjek + Kata Kerja + Keterangan


Setelah kata kerja, kita juga dapat meletakkan kata keterangan, seperti frase kata keterangan (Adverbial Phrase), Frase Kata Depan (Prepositional Phrase) atau Frase Kata Benda (Noun Phrase)

Contoh:

  • She will come tomorrow. –> Adverbial Phrase
    (Dia akan datang besok)

  • William is at my house. –> Prepositional Phrase
    (William ada di rumah saya)

  • My mother swims every Sundays. –> Noun Phrase
    (Ibu saya berenang setiap hari Minggu)


5. Subjek + Kata Kerja + Objek + Objek


kadangkala dalam sebuah kalimat terdiri dari 2 objek. Objek pertama biasanya adalah Objek Tak Langsung, sedangkan Objek yang kedua adalah Objek Langsung.

Apa bedanya? Objek Langsung adalah objek langsung dari Kata Kerja, sedangkan Objek Tak Langsung bukan. Untuk lebih jelasnya, perhatikan ilustrasi kalimat Bahasa Indonesia di bawah ini:

  • Ibu membelikan saya sebuah boneka.

    • Ibu membelikan apa? –> Boneka




Boneka adalah Objek Langsung. Cara menemukan Objek langsung adalah dengan memberikan pertanyaan seperti contoh kalimat di atas. Saya adalah Objek Tak Langsung.

Contoh:

  • She told us a story.
    (Dia menceritakan kepada kami sebuah cerita), atau
    (Dia menceritakan sebuah cerita kepada kami)

  • My mother bought me a doll.
    (Ibu membelikan saya sebuah boneka) atau
    (Ibu membelikan sebuah boneka untuk saya)

  • She gives me a present.
    (Dia memberikan saya sebuah hadiah) atau
    (Dia memberikan sebuah hadiah kepada saya)


6. Subjek + Kata Kerja + Objek + Pelengkap


Pelengkap pada akhir kalimat harus berhubungan dengan Objek kalimat.

Contoh:

  • The song makes him famous.
    (Lagu ini yang membuatnya jadi terkenal)

  • The extra job of the Boss keeps me very busy.
    (Pekerjaan tambahan dari boss membuat saya jadi sangat sibuk)

  • The magician gives the audience a big surprise.
    (Pesulap itu memberikan kejutan besar bagi penonton)


7. Subjek + Kata Kerja + Objek + Kata Keterangan


Kata keterangan apapun yang diletakkan di belakang Objek juga harus berhubungan dengan Objek.

Contoh:

  • Sheila parks her car in the garage.
    (Sheila memparkirkan mobilnya di dalam garasi)

  • I put my wallet in my pocket.
    (Saya menyimpan dompet saya di dalam saku saya)

  • Robert hides the knife in his jacket.
    (Robert menyembunyikan pisau itu di dalam jaketnya)


8. Pola lainnya


Ada juga pola-pola lainnya yang tidak dapat kita jelaskan satu persatu, terutama tentang posisi Kata Keterangan yang memang sering berubah-ubah.

Contoh:

  • Subjek + Kata Kerja Bantu + Kata Keterangan + Kata Kerja + Dll Contoh:

    • She has just phoned me.
      (Dia baru saja menelpon saya)

    • Mary and I have already called the police.
      (Saya dan Mary sudah menelpon polisi)



  • Subjek + Kata Kerja Bantu + Kata Keterangan + Kata Kerja + DllContoh:

    • She will probably invite you to her party.
      (Dia mungkin akan mengundangmu ke pestanya)

    • I can sometimes beat him.
      (Kadang-kadang saya bisa mengalahkannya)



  • Dan lain-lain

Part of Speech

Part of Speech adalah kategori atau kelompok kata berdasarkan fungsinya di dalam sebuah kalimat. Part of Speech merupakan komponen penting yang harus dipelajari bagi siapa saja yang ingin mahir dalam bahasa Inggris. Part of Speech terdiri dari 8 bagian dan masing-masing bagian akan dijelaskan secara terperinci secara terpisah. Pada topik ini kami hanya akan membahasnya secara umum.

Pembagian Part of Speech



  1. Adjectives

  2. Adverbs

  3. Verbs

  4. Nouns

  5. Pronouns

  6. Prepositions

  7. Conjunctions

  8. Interjections


Penjelasan


1. Adjectives


Adjectives adalah kata-kata yang menerangkan kata benda (nouns) atau kata ganti (pronouns). Dalam Bahasa Inggris, Adjectives (kata sifat) dibagi lagi menjadi:

  1. Quality Adjectives

  2. Possessive Adjectives

  3. Demonstrative Adjectives

  4. Interrogative Adjectives

  5. Quantity Adjectives

  6. Numeral Adjectives

  7. Proper Adjectives

  8. Distributive Adjectives


Contoh kalimat Adjectives:

  • You look beautiful. –> Quality
    (Kamu kelihatan cantik)

  • My book is expensive. –> Possessive
    (Buku saya mahal)

  • That book is on the table. –> Demonstrative
    (Buku itu ada di atas meja)

  • Whose book is this? –> Interrogative
    (Buka siapa ini?)

  • Some books are in the drawer. –> Quantity
    (Beberapa buku ada di dalam laci)

  • I have two books. –> Numeral
    (Saya punya 2 buah buku)

  • Nicholas Anelka is French. –> Proper
    (Nicholas Anelka berkebangsaan Perancis)

  • I can read every book in the library. –> Distributive
    (Saya boleh membaca setiap buku di perpustakaan ini)


2. Adverbs


Adverbs adalah kata yang berfungsi untuk memberikan keterangan pada kata kerja, kata sambung, kata depan, kata sifat, kata keterangan lainnya dan keseluruhan kalimat. Adverbs (kata keterangan) ini terbagi atas:

  1. Simple Adverbs

  2. Interrogative Adverbs

  3. Relative Adverbs


Contoh kalimat Adverbs:

  • She is cooking in the kitchen right now. –> Simple
    (Dia sedang memasak sekarang)

  • Where do you live?
    (Dimana kamu tinggal?)

  • This is the hotel where he stays at.
    (Inilah hotelnya dimana dia menginap)


3. Verbs


Verbs (kata kerja) adalah kata yang menunjukkan nama perbuatan yang dilakukan oleh subyek, namun mungkin juga untuk menunjukkan keadaan. Verbs terbagi atas:

  1. Finite Verbs, seperti read, write, grow, sleep, dll

  2. Auxiliary Verbs, seperti is, am, are, was, were, have, can, might, dll

  3. Linking Verbs, seperti look, stay, appear, sound, taste, feel, dll

  4. Transitive Verbs, seperti read, build, write, open, close, dll

  5. Intransitive Verbs, seperti freeze, rise, boild, cry, dll

  6. Regular Verbs, seperti called, visited, phoned, dll

  7. Irregular Verbs, seperti writted, read, spoken, rang, dll


4. Nouns


Nouns (Kata Benda) adalah segala sesuatu yang kita lihat atau dapat kita bicarakan dan yang menunjukkan orang, benda, tempat, tumbuhan, hewan, gagasan dan sebagainya. Nouns terbagi atas:

  1. Concrete Nouns, seperti book, pen, table, chair, dll

  2. Abstract Nouns, seperti happiness, wisdom, sadness, courage, dll


5. Pronouns


ronouns (Kata Ganti) adalah kata yang menggantikan kata benda (nouns). Beberapa kata yang digunakan dalam Pronouns juga digunakan dalam Adjectives, namun berbeda fungsi dan bentuknya. Pronouns terbagi atas:

  1. Personal Pronouns

  2. Demonstrative Pronouns

  3. Possessive Pronouns

  4. Interrogative Pronouns

  5. Relative Pronouns

  6. Indefinite Pronouns

  7. Reflexive Pronouns

  8. Intensive Pronouns

  9. Reciprocal Pronouns


Contoh kalimat Pronouns:

  • I like Sarah. She is a doctor. –> Personal
    (Saya suka dengan Sarah. Dia adalah seorang dokter)

  • Those are my pencils. These are yours. –> Demonstrative
    (Itu adalah pensil-pensil saya. Nah, yang ini pensil-pensil mu)

  • This is my car. That is yours. –> Possessive
    (Ini adalah mobil saya, Nah itu, mobilmu)

  • What is your name? –> Interrogative
    (Siapa nama kamu?)

  • The man who called you is my uncle. –> Relative
    (Laki-laki yang memanggilmu adalah paman saya)

  • Someone knocked at the door. –> Indefinite
    (Seseorang mengetuk pintu)

  • I cut myself with a knife. –> Reflexive
    (Saya kena pisau)

  • Henry himself told me so. –> Intensive
    (Henry sendiri yang bilang begitu)

  • They love each other. –> Reciprocal
    (Mereka saling mencintai)


6. Prepositions


Preposition (Kata Depan) adalah kata yang tidak dapat berubah bentuknya dan biasanya di letakkan di depan kata benda atau padanan kata benda lainnya (objek) yang bertujuan untuk menunjukkan hubungannya tertentu dengan kata-kata lain dalam kalimat. Prepositions terbagi atas:

  1. Simple Prepositions, seperi on, at, to, in, dll

  2. Double Prepositions, seperti into, onto, from under, dll

  3. Compound Prepositions, seperti across, along, behind, about, dll

  4. Participial Prepositions, seperti pending, during, notwithstanding, considering, dll

  5. Prepositional Phrase, seperti because of, by means of, in the name of, by the name of, dll

  6. Disguised Prepositions, seperti o’clock, o’lantern, a-hunting, dll


7. Conjunctions


Salah satu dari part of Speech yang perlu kita pelajari adalah Conjunctions. Conjunctions (Kata Sambung) adalah kata yang digunakan untuk menghubungkan kata-kata, ungkapan atau kalimat dan sebagainya. Conjunctions terbagi atas:

  1. Coordinating Conjunctions

  2. Sub-Ordinating Conjunctions


Contoh kalimat:

  • You and I will go to Bali tomorrow. –> Coordinating 
    (Saya dan kamu akan pergi ke Bali besok)

  • He said that he could pick me up. –> Sub-ordinating
    (Dia berkata bahwa dia bisa menjemput saya)


8. Interjections


Interjection (Kata Seru) adalah suatu bunyi seru yang ditambahkan ke dalam kalimat untuk menunjukkan perasaan atau emosi yang kuat seperti kegembiraan, kesedihan, keterkejutan, persetujuan, keheranan, dsb.

Contoh Kalimat:

  • Hurray! = Hore!

  • Alas! = Aduh! Sayang!

  • Bravo! = Bagus sekali!

  • Hush! = Diam!

  • Bosh! = Omong kosong!

  • Ah! = Aduh!

  • Dear me! = Astaga!

  • For heaven’s sake! = Ya Allah!

  • Good heavens! = Masya Allah!

  • Good Lord! = Astaga!

  • Farewell! = Selamat Jalan!

  • Well done! = Bagus sekali!

  • Thank goodness! = Syukurlah!

  • Thank God! = Alhamdulillah!

Degree of Comparison

Degree of Comparison atau sering juga disebut dengan “Comparative Degree” adalah bentuk keterangan yang berfungsi untuk membandingkan kualitas, kondisi, besar dll dari satu benda dengan benda yang lainnya. Sebelum kita membahas mengenai topik ini, ada baiknya kita mengingat bentuk kaidah-kaidah perubahan kata sifat menjadi tingkat lebih (comparative) dan tingkat paling (superlative).

Kata Sifat dengan 1 suku kata


Kata sifat yang terdiri dari 1 suku kata, seperti big, small, old, thin, dll kita hanya perlu menambahkan akhiran “-er” untuk tingkat lebih (Comparative) dan akhiran “-est” untuk tingkat paling (Superlative).

Contoh:

  • Big – bigger – biggest = Besar – Lebih besar – Paling besar

  • Small – smaller – smallest = Kecil – Lebih kecil – paling kecil

  • Thin – thinner – thinnest = Tipis – lebih tipis – paling tipis

  • Old – older – oldest = Tua – lebih tua – paling tua

  • Dll.


Contoh Kalimat:

  • Your house is bigger than mine, but Alex’s house is the biggest.
    (Rumahmu lebih besar daripada rumahku, tapi rumahnya Alex lah yang paling besar.)

  • Your house is smaller than Alex’s, but mine is the smallest.
    (Rumahmu lebih kecil daripada rumahnya Alex, tapi rumahkulah yang paling kecil)

  • You should bring the thinner book.
    (Kamu seharusnya membawa buku yang lebih tipis)

  • I am 20 years old. Budi is 21 years old. Andi is 22 years old.

    • I am younger than Budi and Budi is younger than Andi. I am the youngest boy here.
      (Saya lebih muda daripada Budi dan Budi lebih muda daripada Andi. Saya anak yang paling muda disini)

    • Andi is older than Budi and Budi is older than I am, so Andi is the oldest.
      (Andi lebih tua daripada Budi dan Budi lebih tua daripada saya, jadi Andi yang paling tua)




Kata Sifat yang lebih dari 1 suku kata


Kata sifat yang terdiri lebih dari 1 suku kata, maka kita perlu menambahkan kata “more” sebelum kata benda untuk tingkat lebih (Comparative) dan “most” untuk tingkat paling (Superlative).

Contoh:

  • Beautiful – more beautiful – most beautiful = Cantik – Lebih cantik – Paling Cantik

  • Expensive – more expensive – most expensive = Mahal – Lebih mahal – Paling mahal

  • Interesting – more interesting – most interesting = Menarik – Lebih menarik – paling menarik

  • Dll


Contoh Kalimat:

  • You look more beautiful with that dress, still I am the most beautiful woman in this party.
    (Kamu kelihatan lebih cantik dengan gaun itu, tapi tetap saja akulah yang paling cantik di pesta ini.)

  • My Handphone is more expensive than yours but Jack’s is the most expensive Handphone here.
    (HPku lebih mahal daripada punyamu, tapi HPnya Jacklah yang paling mahal disini)


Kata Sifat yang berakhiran dengan huruf “y”


Khusus untuk kata sifat yang berakhiran huruf “y” walaupun terdiri lebih dari 1 suku kata, maka kita harus menambahkan akhiran “-er” untuk tingkat lebih (Comparative) dan akhiran “-est” untuk tingkat paling (Superlative) dengan terlebih dahulu mengganti akhiran “y” tadi menjadi “i“.

Contoh:

  • Happy – happier – happiestSenang – Lebih senang – paling senang

  • Easy – easier – easiest - Mudah – Lebih mudah – paling mudah

  • Busy – busier – busiest – Sibuk – lebih sibuk – paling sibuk


Contoh Kalimat:

  • I am the happiestman in this world.
    (Saya adalah orang yang paling bahagia di dunia ini!)

  • This examination is easier than I imagined before.
    (Ujian ini lebih mudah dari yang saya bayangkan sebelumnya)


Kata Sifat yang berakhiran dengan some, ow, le, dan er


Khusus kata sifat yang berakhiran “-some“, “-ow“, “-le“, dan “-er“, Anda dapat menambahkan kata “more” atau “er” sebelum kata benda untuk tingkat lebih (Comparative) dan “most” atau “est” untuk tingkat paling (Superlative). Namun pada umumnya, awalan “more” dan “most” paling banyak digunakan.

Contoh:

  • Handsomemore handsome/handsomer - most handsome/handsomest

  • Narrowmore narrow/narrowermost narrow/narrowest

  • Gentlemore gentle/gentlermost gentle/gentlest

  • Clevermore clever/cleverermost clever/cleverest


Contoh kalimat:

  • I think Yusuf is the most handsome people in this class.
    (Saya rasa Yusuf adalah orang tertampan di kelas ini)

  • His brother is cleverer than he is.
    (Abangnya lebih pintar daripada dia)


Kata Sifat tak beraturan


Ada beberapa kata sifat yang mempunyai bentuk tidak beraturan untuk Comparative dan Superlative-nya.

Contoh:

  • Good – well – best = Baik – Lebih baik – Paling baik

  • Bad – worse – worst = Jelek – lebih jelek – paling jelek

  • Little – less – least = Sedikit – lebih sedikit – paling sedikit

  • Much – more – most = Banyak – lebih banyak – paling banyak

  • Many – more – most = Banyak – lebih banyak – paling banyak

  • Far – further/farther – furthest/farthest = Jauh – lebih jauh – paling jauh

  • Dll


Contoh kalimat:

  • He is good at tennis and he is the best player of the year.
    (Dia pandai bermain tenis dan dia adalah pemain tenis terbaik sepanjang tahun)

  • The Simpsons gets more points than The Hunts does.
    (Keluarga Simpson memperoleh lebih banyak poin daripada keluarga Hunt)


Kata Sifat lainnya


Polite, quiet, wicked, pleasant, tired, cruel, stupid memiliki 2 jenis tingkat perbandingannya seperti yang berlaku pada kata sifat jenis no. 4. Namun, ada baiknya menggunakan more dan most untuk tingkat lebih dan tingkat paling-nya.

Contoh:

  • Her sister behaves more politely than she does.
    (Adiknya lebih sopan daripada dia)

  • She is the stupidest student in the class.
    (Dia adalah murid yang terbodoh di kelas itu)


Kata Sifat yang tidak dapat dibuat tingkat perbandingannya (Absolute Adjectives)


Untuk penjelasan ini, silahkan cari pada situs ini tentang Absolute Adjectives, yaitu kata sifat yang tidak dapat digunakan dalam bentuk Comparative dan Superlative.

Contoh:

  • Wrong, right, single, empty, full, equal, correct, unique, universal, perfect, pregnant, dll.


Contoh:

  • My bucket is emptier than his. (SALAH)
    (Ember saya lebih kosong daripada embernya)

  • My bucket is empty but his’s not.
    (Ember saya kosong tetapi embernya tidak)

Transition Words

Transition Words adalah kata transisi yang digunakan untuk membantu membangun koneksi yang jelas antara ide-ide dalam kalimat atau paragraf dan menjamin bahwa kalimat-kalimat dan paragraf tersebut dapat dimengerti dengan baik .

Jenis-jenis Kata dan Frase Transisi

Addition (Tambahan)


Yaitu kata-kata yang berfungsi untuk memberi tambahan informasi dari pernyataan induknya. Kata atau frase yang sering digunakan diantaranya adalah:

  • also = juga

  • again = lagi

  • as well as = dan

  • besides = disamping

  • coupled with = ditambah dengan

  • furthermore = lagi pula

  • in addition = sebagai tambahan

  • likewise = demikian juga

  • moreover = selain itu

  • similarly = dengan cara yang sama


Contoh Kalimat:




  • She can speak English besides French.
    (Dia bisa berbahasa Inggris disamping Bahasa Perancis)

  • My father, as well as Jim, goes to Bali.
    (Ayah saya, dan Jim, pergi ke Bali)

  • She speaks French and German and also a little Russian.
    (Dia bisa berbahasa Perancis dan Jerman dan juga sedikit Bahasa Rusia)

  • Don’t do that again.
    (Jangan lakukan itu lagi)

  • The name of “Ambon” is forever coupled with “Bika”, although it is from Medan.
    (Nama Ambon selamanya akan melekat pada kata “Bika”, walaupun Bika Ambon berasal dari Medan)

  • “Soto Medan” was excellent, and likewise the “Marquisa”.
    (Soto Medan memang luar biasa, demikian juga dengan Marquisanya)


Catatan:

Dalam Bahasa Inggris, kata “as well as” seperti pada contoh kedua, dianggap tidak ada. Oleh karena itu, kata kerja menjadi “goes” bukan “go“, sebab Subjeknya “My father“.

Consequence (Konsekuensi)


Yaitu kata-kata yang berfungsi untuk menyatakan konsekuensi dari suatu perbuatan. Kata/Frase yang sering digunakan diantaranya adalah:

  • accordingly = maka

  • as a result = karena

  • consequently = sehingga

  • for this reason = untuk alasan ini

  • for this purpose = hasilnya

  • hence = karena itu

  • otherwise = sebaliknya

  • so then = jadi

  • subsequently = kemudian

  • therefore = oleh karena itu

  • thus = demikian

  • thereupon = lalu

  • wherefore = lalu


Contoh Kalimat:




  • The price of nine kinds of basic needs rose sharply last year. Accordingly, this increase influenced the price of most products.
    (Harga sembako naik tajam tahun yang lalu. Maka, kenaikan ini mempengaruhi kenaikan harga kebanyakan produk)

  • She died as a result of her injuries.
    (Dia meninggal karena lukanya)

  • My car broke down and consequently I arrive rather late.
    (Mobilku rusak sehingga saya pulang agak telat)

  • Thereupon he got up and walked out.
    (Lalu, dia berdiri dan keluar)

  • He is the eldest son in the family and thus heir to the title.
    (Dia adalah anak tertua di keluarga itu, dengan demikian warisan jatuh ke tangannya)


Contrast and Comparison:


Yaitu kata-kata yang berfungsi sebagai perlawanan dari makna sebelumnya dan memberi perbandingan. Kata/Frase yang sering digunakan diantaranya adalah:

  • by the same token = begitu pula

  • conversely = sebaliknya

  • instead = malah

  • likewise = begitu pula

  • on one hand = di sisi lain

  • on the other hand = sebaliknya

  • on the contrary = sebaliknya

  • similarly = demikian pula, sama halnya

  • yet = namun, tetapi

  • but = namun, tetapi

  • however = namun, tetapi

  • still = namun, tetapi

  • nevertheless = namun, tetapi


Contoh Kalimat:




  • I’m going to bed and you would be well advised to do likewise.
    (Saya mau pergi tidur dan begitu juga dengan kamu)

  • You can add the fluid to the powder or, conversely, the powder to the fluid.
    (Anda dapat memasukkan cairan itu ke dalam tepung atau sebaliknya, masukkankan tepung ke dalam cairan)

  • It doesn’t seem ugly to me; on the contrary, I think, It’s rather beautiful.
    (Kelihatannya tidak jelek; sebaliknya, menurut saya, kelihatan agak cantik)

  • She trained hard all year yet still failed to reach her best form.
    (Dia sudah berlatih keras sepanjang tahun namun masih gagal menemukan penampilan terbaiknya)

  • This defeat was widely predicted but it is disappointing nevertheless.
    (Kekalahan ini sudah diprediksi sebelumnya namun hasilnya mengecewakan)


Direction:


Yaitu kata-kata yang berfungsi untuk menunjukkan tempat atau arah. Kata/Frase yang sering digunakan diantaranya adalah:

  • here = disini

  • there = disana

  • over there = di sebelah sana

  • opposite = di seberang

  • under = di bawah

  • above = di atas

  • to the left = ke arah kiri

  • to the right = ke arah kanan

  • in the distance = di kejauhan


Contoh Kalimat:




  • I was waiting for you there.
    (Saya menunggumu di sana)

  • He was standing over there.
    (Dia waktu itu sedang berdiri di sebelah sana)

  • The machine is under opreation.
    (Mesin ini sedang dalam perbaikan)

  • The thief ran to the left and the police ran to the right.
    (Pencuri itu lari ke kiri dan polisi itu lari pula ke kanan)


Diversion:


Yaitu kata-kata yang berfungsi untuk membelokkan pembicaraan. Kata/Frase yang sering digunakan diantaranya adalah:

  • by the way = ngomong-ngomong

  • incidentally = ngomong-ngomong


Contoh Kalimat:




  • Incidentally, How is Miranda? I’ve never heard about her for years.
    (Ngomong-ngomong, apa kabarnya si Miranda? Sudah bertahun-tahun aku tak pernah mendengar kabarnya)

  • By the way, How is Miranda? I’ve never heard about her for years.
    (Ngomong-ngomong, apa kabarnya si Miranda? Sudah bertahun-tahun aku tak pernah mendengar kabarnya)


Emphasis


Yaitu kata-kata/frase yang digunakan untuk menekankan maksud pembicaraan. Kata/Frase yang sering digunakan diantaranya adalah:

  • above all = asalkan

  • chiefly = terutama

  • with attention to = khususnya

  • especially = khususnya

  • particularly = khususnya

  • singularly = khususnya


Contoh Kalimat:




  • He waits a long time above all else to see his family again.
    (Dia sudah menunggu lama asalkan dapat berjumpa dengan keluarganya lagi)

  • The government is chiefly concerned with controlling inflation.
    (Pemerintah sangat berkonsentrasi terutama untuk mengontrol inflasi)

  • The government has singularly failed to do anything about unemployement.
    (Pemerintah telah gagal melakukan segala cara khususnya untuk mengatasi masalah pengangguran)


Exception:


Yaitu kata/frase yang digunakan untuk membuat pengecualian. Kata/Frase yang sering digunakan digunakan diantaranya adalah:

  • aside from = kecuali (American English)

  • apart from = kecuali (British English)

  • barring = kecuali

  • beside = kecuali

  • except = kecuali

  • excepting = kecuali

  • excluding = tidak termasuk, kecuali

  • exclusive of = kecuali

  • other than = kecuali

  • outside of = kecuali


Contoh Kalimat:




  • Apart from going to Italy and Spain, he will also visit Britain.
    (Disamping dia akan bepergian ke Italy dan Spanyol, dia juga akan mengunjungi Inggris)

  • Barring accidents, we should arrive home on time.
    (Kalau tidak ada kecelakaan, kami akan tiba di rumah tepat waktu)

  • The price of the excursion is exclusive of accommodation.
    (Biaya perjalanan ini di luar biaya akomodasi)


Exemplifying:


Yaitu kata/frase yang digunakan untuk memberikan contoh dari pernyataan sebelumnya. Kata/Frase yang sering digunakan digunakan diantaranya adalah:

  • chiefly = khususnya

  • especially = khususnya

  • for instance = misalnya

  • in particular = khususya

  • markedly = yaitu

  • namely = yaitu

  • particularly = khususnya

  • including = termasuk

  • specifically = khususnya

  • such as = seperti


Contoh Kalimat:




  • I live in the village chiefly to avoid the noise.
    (Saya tinggal di desa khususnya untuk menghindari kebisingan)

  • The price of the excursion is including the accommodation.
    (Biaya perjalanan ini sudah termasuk biaya akomodasi)

  • Only one employee was absent, namely Mr. Sinaga.
    (Hanya satu karyawan yang mangkir, yaitu Pak Sinaga)


Generalizing:


yaitu kata yang digunakan untuk memberikan gambaran umum terhadap pernyataan sebelumnya. Kata/Frase yang sering digunakan digunakan diantaranya adalah:

  • as a rule = biasanya

  • as usual = biasanya

  • for the most part = pada umumnya

  • generally = umumnya

  • generally speaking = secara umum

  • ordinarily = biasanya

  • usually = biasanya


Contoh Kalimat:




  • My father usually goes to office by car.
    (Ayah saya biasanya pergi ke kantor naik mobil)

  • As usual, he complained again.
    (Seperti biasa, dia mengeluh lagi)

  • Ordinarily, I find this job easy, but today, I’m having problems.
    (Biasanya pekerjaan ini mudah bagi saya, tapi kok hari ini saya kesulitan sekali)


Illustration:


Yaitu kata/frase yang memberikan ilustrasi pada pernyataan sebelumnya. Kata/Frase yang sering digunakan digunakan diantaranya adalah:

  • for example = contohnya

  • for instance = contohnya

  • for one thing = contohnya

  • as an illustration = sebagai ilutrasi, contohnya

  • illustrated with = diilustrasikan dengan

  • as an example = contohnya

  • in this case = contohnya


Contoh Kalimat:




  • Take, for instance, the case of “Robot Gedek”.
    (Ambillah kasus contohnya kasus Robot Gedek)

  • As an example of The fail to control the inflation is the fail of the government on economics sectors.
    (Contohnya kegagalan mengontrol inflasi merupakan kegagalan pemerintah dalam bidang ekonomi)

  • Consider, in this case, the effect of Global Warming.
    (Pertimbangkanlah, contohnya, pengaruh dari Pemanasan global)


Similarity:


Yaitu kata/frase yang menyamakan pernyataan sebelumnya dengan pernyataan setelah kata/frase ini. Kata/Frase yang sering digunakan digunakan diantaranya adalah:

  • coupled with = disatukan dengan

  • correspondingly = sesuai dengan

  • identically = identik dengan

  • likewise = sama dengan, demikian juga

  • similar = sama dengan

  • moreover = selain itu

  • together with = sama dengan


Contoh Kalimat:




  • The word of “Ambon” is forever coupled with the word of “Bika”.
    (Kata “Ambon” selamanya akan disatukan dengan kata “Bika”)

  • The new exam is longer and correspondingly more difficult to pass.
    (Ujian baru ini akan lebih lama dan sepertinya akan lebih sulit untuk lulus)

  • Together with Amrin, there are 12 of us in this room.
    (Dengan Amrin, semuanya ada 12 orang dalam ruangan ini)


Restatement:


Yaitu kata/frase yang memberikan pernyataan ulang. Kata/Frase yang sering digunakan digunakan diantaranya adalah:

  • in essence = intinya

  • in other words = dengan kara lain

  • namely = yaitu

  • that is = yaitu

  • that is to say = yaitu

  • in short = singkatnya

  • in brief = singkatnya


Contoh Kalimat:




  • The two arguments are in essence the same.
    (Kedua argumen itu pada intinya sama)

  • Only one boy was absent, namely Henry.
    (Hanya ada 1 orang yang absen, yaitu Henry)

  • In breif, your work is disappointing.
    (Singkatnya, pekerjaanmu mengecewakan)


Sequence:


Yaitu kata/frase yang berfungsi untuk merangkaikan pernyataan dengan pernyataan lainnya. Kata/Frase yang sering digunakan digunakan diantaranya adalah:

  • at first = mulanya

  • first of all = pertama sekali

  • to begin with = pertama sekali

  • in the first place = pertama sekali

  • at the same time = pada kesempatan yang sama

  • for now = mulai sekarang

  • for the time being = mulai sekarang

  • the next step = selanjutnya

  • in time = pada waktunya

  • in turn = pada gilirannya

  • later on = selanjutnya

  • meanwhile = sementara itu

  • next = selanjutnya

  • then = selanjutnya

  • soon = segera

  • the meantime = sementara

  • later = kemudian

  • while = kemudian

  • earlier = pada awalnya

  • simultaneously = secara simultan

  • afterward = selanjutnya

  • in conclusion = kesimpulannya

  • with this in mind = kesimpulannya


Contoh Kalimat:




  • First of all, I’d like to thank to all of you.
    (Pertama sekali saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Anda semua)

  • Next, I also thank to my parents for their big support.
    (Kemudian, saya juga berterima kasih kepada orang tua saya yang telah mendukung saya)

  • In conclusion, I will not pass without all of you here.
    (Kesimpulannya, saya tidak akan lulus tanpa bantuan Anda semua disini)


Summarizing:


Yaitu kata/frase yang berfungsi untuk menyimpulkan pernyataan sebuah pernyataan. Kata/Frase yang sering digunakan digunakan diantaranya adalah:

  • after all = singkatnya

  • all in all = singkatnya

  • all things considered = singkatnya

  • briefly = singkatnya

  • by and large = singkatnya

  • in any case = singkatnya

  • in any event = singkatnya

  • in brief = kesimpulannya

  • in conclusion = kesimpulannya

  • on the whole = kesimpulannya

  • in short = kesimpulannya

  • in summary = kesimpulannya

  • in the final analysis = kesimpulannya

  • in the long run = kesimpulannya

  • on balance = kesimpulannya

  • to sum up = kesimpulannya

  • to summarize = kesimpulannya

  • finally = kesimpulannya


Contoh Kalimat:




  • I find the job finally.
    (Akhirnya saya dapat pekerjaan)

  • In any case, your work disappoints me.
    (Kesimpulannya, pekerjaanmu mengecewakan saya)

  • All in all, you both love each other.
    (Kesimpulannya, kamu berdua sebenarnya saling mencintai)

Verb Patterns & Structures



Verbs (Kata Kerja) adalah kata yang menunjukkan suatu perbuatan, kondisi atau keadaan. Dalam Bahasa Inggris, Verbs biasanya disingkat dengan (v). Verbs biasanya berposisi sebagai predikat kalimat.

Berdasarkan fungsinya di dalam sebuah kalimat mempunyai berbagai Pola dan struktur yang berbeda-beda. Berikut ini akan kami jelaskan sedikit tentang pola dan struktur dari Kata Kerja seperti penjelasan di atas tadi:

Subject + intransitive verb


Kata Kerja Intransitif adalah Kata kerja yang tidak membutuhkan objek seperti mendidih, berkicau, membeku, dll.

Contoh:

  • Water boils.
    (Air mendidih)

  • My father sleeps.
    (Ayah saya tidur)

  • Water freezes.
    (Air membeku)

  • I go to office by car.
    (Saya pergi ke kantor mengendarai mobil)


Subject + transitive verb + direct object


Kata Kerja Transitif harus memiliki minimal 1 buah Objek. Direct Object (Objek Langsung) adalah objek langsung dari Kata kerja atau predikat
kalimat.

Perhatikan contoh kalimat Bahasa Indonesia di bawah ini:

  • Ibu membelikan saya sebuah boneka.


Pada kalimat di atas, ada 2 buah objek, yaitu “saya” dan “sebuah boneka“. Ini artinya ada Objek Langsung dan Objek Tidak langsung.

Bagaimana mengetahui yang mana Objek langsung dari sebuah kalimat? Cara yang paling mudah adalah dengan menanyakan pertanyaan berikut:

  • Ibu Membeli apa? Boneka

  • Untuk siapa? Saya


Dengan menanyakan “apa?” maka kita akan tahu bahwa itulah Objek langsungnya.

Contoh Kalimat:

  • My brother is eating a manggo.
    (Adik saya sedang makan mangga)

  • He calls the police.
    (Dia menelpon polisi)

  • The secretary wrote a letter.
    (Sekretaris itu menulis sebuah surat)


Subject + verb + object + adverb particle


Ada beberapa Kata kerja yang diikuti oleh Particles (Misalnya: put on, take off, give away, bring up, call in). Kadang-kadang Particle
tersebut dipisahkan dengan kata kerjanya dan diletakkan setelah Objek Langsung (Direct Object).

Contoh:

  • He turns the light on.
    (Dia menghidupkan lampu)

  • When I came, he was taking his coat off.
    (Ketika saya tiba, dia sedang membuka jasnya)

  • You should bring him up harder.
    (Anda harus menjaganya dengan lebih keras lagi)


Catatan:

Particle diletakkan setelah Objek apabila Object-nya adalah Personal Pronoun (e.g. him, them, me, us, it) atau Objeknya sangat singkat.
Namun apabila Objeknya panjang maka letakkan Particle tersebut sebelum Objeknya.

Contoh:

  • He turns on the new Spanish light.
    (Dia menghidupkan lampu baru bergaya Spanyol itu)

  • When I came, he was taking off his new leather coat.
    (Ketika saya tiba, dia sedang membuka jaket kulit barunya)

  • You should bring up the lazy and stupid boy.
    (Anda harus menjaga anak yang malas dan bodoh itu)


Subject + verb + indirect object + direct object


Pola di atas digunakan apabila Objek Tak Langsung (Indirect Object) lebih pendek dari Objek Langsungnya (Direct Object) atau Objek Langsungnya (Direct Object) satu kesatuan makna yang apabila dipisah malah membuat kesalahpahaman.

Contoh:

  • My mother bought me a doll.
    (Ibu saya membelikan saya sebuah boneka)

  • She gave me a flower.
    (Dia memberikan saya sekuntum bunga)

  • They send him a present.
    (Mereka mengiriminya sebuah hadiah)


Subject + verb + direct object + preposition + indirect object


Pola ini digunakan apabila Objek Langsung lebih pendek dari pada Objek Tak Langsung atau apabila Objek Langsungnya adalah satu kesatuan
makna yang perlu mendapatkan penekanan makna.

Contoh:

  • My mother bought a doll for my little step sister.
    (Ibu saya membelikan sebuah boneka adik tiri saya yang masih kecil)

  • She gave flowers to everyone here.
    (Dia memberikan sekuntum bunga kepada setiap orang yang ada disini)

  • She will give a present to anybody who can find her purse.
    (Mereka memberikan sebuah hadiah kepada siapa saja yang dapat menemukan dompetnya)


Subject + verb + object + complements


Complement adalah Objek Pelengkap.

Contoh:

  • They call me the Legend.
    (Mereka memanggil saya Sang Legenda)

  • My father named my baby Arman Maulana.
    (Ayah saya menamakan anak saya dengan nama Arman Maulana)

  • I post him my assistant.
    (Saya mengangkatnya sebagai asisten saya)


Subject + be + complement


Kata Kerja “be” diikuti oleh Subject Complement. Subject Complement terdiri dari Kata Benda, Kata Sifat, Kata Keterangan atau Frase Kata
Keterangan.

Contoh:

  • I am an English teacher.
    (Saya seorang guru Bahasa Inggris)

  • My father is a pilot.
    (Ayah saya adalah seorang pilot)

  • My mother is a chef.
    (Ibu saya seorang koki)


Beberapa Kata Kerja Intransitif juga dapat diikuti oleh Subject Complements.

  • She looks beautiful.
    (Dia terlihat cantik)

  • The cake tastes nice.
    (Kue itu terasa enak)

  • It sounds interesting.
    (Kedengarannya menarik)


Subject + verb + question word + infinitive


Pada pola ini, “question word + infinitive” berfungsi sebagai Objek Langsung.

Contoh:

  • I don’t know where to go.
    (Saya tak tahu kemana harus pergi)

  • She wondered how I can climb the wall so easily.
    (Dia ingin tahu bagaimana saya bisa memanjat dinding itu dengan mudah)


Subject + verb + indirect object + question word + infinitive


Pola ini hamoir sama dengan pola No.8, namun bedanya didahului oleh sebuah objek tak langsung.

Contoh:

  • He asked me where I lived?
    (Dia bertanya dimana saya tinggal)

  • My teacher told me where I should go.
    (Guru saya mengatakan kepada saya kemana saya harus pergi)


Have (or get) + object + past participle


Pola seperti di atas biasanya diajarkan pada materi Causative. Pola ini menjelaskan bahwa Subjek menginginkan Objek untuk melakukan suatu
pekerjaan.

Contoh:

  • I have him cleaned the toilet.
    (Saya memintanya untuk membersihkan toilet)

  • She got me brought her novel.
    (Dia meminta saya untuk membawakan novelnya)


The… the…


Pola ini disebut juga dengan Parallel Comparison. Artinya adalah “makin…., makin….

Contoh:

  • The shorter, the better.
    (Makin cepat, main baik)

  • The harder you study, the more successful you are.
    (Makin keras kamu belajar, makin sukseslah kamu)


Subject + verb + object + infinitive


Pola ini biasanya diajarkan pada materi Infinitive.

Contoh:

  • I heard him sing a song.
    (Saya mendengar dia menyanyikan sebuah lagu)

  • I saw you walk across the street.
    (Saya melihatmu berjalan menyebrang jalan)


Subject + verb + object + to infinitive


Pola ini juga biasanya diajarkan pada materi Infinitive.

Contoh:

  • I want him to sing a song.
    (Saya mau dia menyanyikan sebuah lagu)

  • I order you to walk across the street.
    (Saya menyuruhmu berjalan menyebrang jalan)


Subject + verb + V-ing


Pola ini biasanya diajarkan pada materi Gerunds.

Contoh:

  • I forget bringing my book.
    (Saya lupa membawa buku saya)

  • I avoid meeting him.
    (Saya menghindar bertemu dengannya)


Dan masih banyak pola-pola lainnya. Anda dapat mencarinya di Internet.